Lihat ke Halaman Asli

"Ahok Kader Macan, Siap Menerkam Sapi"

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kepastian Jokowi JK menjadi pasangan  presiden dan Wakil Presiden ke 7 Republik Indonesia sudah tinggal menunggu pelantikan pada tanggal 20 Oktober ini. Semua kemelut yang dibuat oleh para pendukung partai koalisi Gerindra yang mengusung pasangan Prabowo Hatta sudah ditolak oleh MK. Jokowi JK adalah pasangan presiden yang bisa dikatakan mendapat tiga pengakuan.

Pertama, pengakuan dari rakyat pemilihnya, kedua, penetapan oleh KPU sebagai Presiden dan wakil presiden yang mengalahkan pasangan lain, ke tiga Penolakan MK terhadap gugatan Team Prabowo Hatta mengenai penyelenggara pemilu yang melakukan kecurangan secara terstruktural, Sistematis dan masiv yang sekaligus keputusan tertinggi mengenai suatu polemik hukum yang memberi signal bahwa Jokowi JK adalah Presiden dan wakil presiden terpilih yang tak terbantahkan.

Dengan apa yang telah terjadi adalah bahwa, kita sebagai rakyat sungguh melihat bahwa proses itu berjalan secara alami. Alami, disaat kita haus akan pemimpin yang merakyat, anti korupsi, tidak exclusive sudah diperlihatkan oleh Tuhan kepada bangsa besar ini. Tuhan telah memilih. Karena suara rakyat adalah suara Tuhan. Adapun kita sebagai bangsa harus tetap konsisten serta mendukung Jokowi JK, terlepas perbedaan pilihan pada masa kampanye sebelumnya.

Mungkin seandainya ada ganjalan dari para petinggi Gerindra yang mana partai ini menjadi Pemenang 3 besar, untuk segera merapatkan barisan mereka. Ada kader terbaik Gerindra yang segera dalam waktu dekat ini membutuhkan dukungan dan spirit untuk dapat dengan tenang melenggang menduduki jabatan sebagai Kepala Provinsi Ibukota Negara Indonesia.

Jakarta kurang lebih sama seperti Indonesia. Karena Jakarta adalah provinsi yang menampung semua perwakilan rakyat rakyat daerah, dari pedalaman daerah terpencilpun pasti ada orang yang mewakili dan hidup disini. Multi ras dan Multi etnis datang dan berbaur untuk mengadu nasib di Jakarta. Permasalah Jakarta memang komplex, tapi sekali lagi, Tuhan menurunkan sosok lain untuk memimpin di wilayah ini.

Ahok, karakter keras, tegas, anti Korupsi, beragama, dari etnis Tionghoa yang selalu dinamis, cepat dalam berfikir dan bertindak, walau terkadang masih kaku berhadapan dengan warganya, tetapi Ahok banyak belajar selama 2 tahun bersama Jokowi. Kita butuh Presiden Jokowi, tetapi Jokowi tanpa Ahok bagaikan "kambing kakinya tiga".

Sudah saatnya Kubu macan mengawasi proses terbaik dan terindah dalam sejarah bangsa besar ini. Kami berharap, macan macan ini siap menerkam siapa saja yang mencoba mengganggu proses Ahok menjadi kader macan yang akan memperbaiki Jakarta. Pengalaman yang sudah sudah harus menjadi pelajaran terbaik bagi Macan Asia, saatnya kembali ke habitat yang sebenarnya untuk tidak  lagi menjadi santapan Sapi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline