Lihat ke Halaman Asli

Didik Purwanto

Tech Buzz Socialist

Masa Depan Perbankan Terancam?

Diperbarui: 5 Maret 2016   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Direktur BCA Armand Wahyudi Hartono memberikan presentasi The Future of Banking di Social Media Week di Jakarta, Kamis (25/2). Foto: Dokpri"][/caption]Dulu masyarakat menabung di bawah kasur atau bantal, di bambu yang dilubangi, hingga celengan dari tanah liat atau plastik.

Zaman pun terus berubah. Perbankan masuk melalui kantor cabang dan mendorong masyarakat menyimpan dana di perbankan. Saat itu masyarakat harus mengambil uang di perbankan dengan menunjukkan buku tabungannya.

Zaman pun berubah lagi dan muncullah Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Mesin elektronik tersebut mengubah kebiasaan orang dalam bertransaksi layanan keuangan, seperti mengambil uang dan mentransfer uang.

Perbankan pun terus berkembang seiring zaman dengan merilis sms banking, internet banking dan mobile banking. Nah, ketiga produk ini muncul dalam 10 tahun terakhir. Perkembangannya begitu cepat mengalahkan penetrasi masyarakat dalam menabung di bank.

Saat itu saya bersyukur sekali bertemu Armand Wahyudi Hartono saat Social Media Week di Jakarta, beberapa waktu lalu. Siapa dia?

Beliau adalah putra bungsu bos Grup Djarum, Rudi Hartono. Saat ini Armand menjabat sebagai salah satu Direktur BCA sejak 14 September 2009.

Beliau bertanggung jawab atas operasional wilayah dan cabang di luar area Jabodetabek dan Surabaya. Selain itu juga bertanggung jawab pada divisi operasional yakni operasi pembayaran domestik, operasi perbankan elektronik, serta operasi perdagangan dan pembayaran internasional.

Dalam lima tahun ke depan, dunia perbankan akan penuh tantangan, terutama menjawab keinginan nasabah dalam bertransaksi secara cepat, aman, dan nyaman.

Di sisi lain, layanan transaksi keuangan ke depan tak perlu mahal, meski ada rencana dari BCA untuk mengenakan biaya saat mengecek saldo untuk mendongkrak pendapatan bunga bersih (fee based income) demi kenaikan laba.

Ke depan, layanan perbankan pun dituntut untuk mobile seiring penetrasi jumlah ponsel. Ada bahan becandaan, kita tidak akan ketakutan ketinggalan dompet daripada ketinggalan ponsel.

[caption caption="Direktur BCA Armand Hartono. Foto: Dok. BCA"]

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline