Lihat ke Halaman Asli

Sungkowo

TERVERIFIKASI

guru

Guru yang Menghargai Waktu Itu Merawat Mental Bangsa

Diperbarui: 20 Januari 2025   12:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Guru membersamai siswa dalam pembelajaran, diambil dari kibrispdr.org

Waktu bagi guru, yang sudah tertera di jadwal mengajar sangatlah berharga. Sebab, waktu bagi guru tak sebatas berkaitan dengan dirinya sendiri. Tetapi, terhubung langsung dengan siswa.

Menyadari bahwa waktu bagi guru terhubung langsung dengan siswa, bahkan kebutuhan siswa, maka sudah semestinya guru menghargai waktu yang sudah ada di jadwal mengajar.

Kapan guru harus memasuki ruang belajar. Kapan guru harus pindah ke ruang belajar yang lain, yang bukan mustahil meninggalkan ruang belajar sebelumnya. Yang, selanjutnya ruang belajar yang ditinggalkan dimasuki oleh guru yang lain.

Hal ini menunjukkan bahwa setiap guru memiliki waktu yang mengharuskan ia terlibat langsung di dalamnya. Karena, harus membersamai siswa. Hanya, bukan berarti bahwa mereka tak memiliki waktu istirahat. Ada waktu untuk istirahat.

Sebab, sekuat apa pun, orang, termasuk guru, memerlukan waktu untuk beristirahat. Agar, fisik dan psikis dapat kembali segar untuk berlanjut melaksanakan aktivitas berikutnya.

Waktu istirahat, yang salah satunya, berfungsi untuk mengembalikan kondisi fisik dan psikis ke kondisi yang normal, diarahkan untuk memberi kualitas yang sama dalam membersamai siswa. Baik dalam membersamai siswa, atau lebih tepatnya, kelompok siswa yang satu maupun kelompok siswa yang lain. Agar, mereka mendapat perhatian yang sama.

Maka, waktu yang dijadwalkan untuk membersamai siswa memang harus diterapkan secara sungguh-sungguh. Guru tak boleh mengabaikannya. Artinya, membersamai siswa sesuai dengan jadwal bagi guru merupakan keharusan.

Tentu saja tak harus seperti ini jika guru memang ada halangan. Misalnya, sedang sakit. Atau, aktivitas yang tak dapat ditinggalkan, sebut saja, misalnya, harus mengikuti pelatihan.

Adanya halangan seperti yang disebut di atas bukan berarti siswa dibiarkan saat ada jam pelajaran guru termaksud. Siswa tetap memiliki keterhubungan dengan guru yang dimaksud melalui tugas yang diberikan kepada mereka.

Dalam kondisi ini, guru yang tertib waktu tak akan membiarkan jam mengajarnya terabaikan. Ia tetap memberikan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Sehingga, siswa pun, karena sudah terbiasa dengan pola mengajar dan mendidik guru termaksud, tak ada siswa yang abai tugas yang harus diselesaikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline