Lihat ke Halaman Asli

Sungkowo

TERVERIFIKASI

guru

Memulai Pembelajaran yang Nyaman, Ini Alternatifnya

Diperbarui: 7 Agustus 2024   10:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi- Anak belajar di kelas. (Purestock via Kompas.com)

Guru telah membuat skenario proses pembelajaran dari awal hingga akhir. Karenanya, sudah semestinya, guru menguasai semua tahapan proses pembelajaran.

Setiap tahap proses pembelajaran pasti memiliki maksud baik bagi siswa. Gurulah yang memiliki upaya penuh untuk memaknai setiap tahap proses pembelajaran bagi siswa.

Termasuk tahap awal proses pembelajaran sangat penting. Justru tahap ini merupakan momen yang penting, yang tak boleh terabaikan, untuk membangun gairah siswa belajar.

Momen ini perlu dikelola oleh guru secara "cantik". Agar, memberi kesan positif terhadap siswa. Kesan positif ini yang akan menjamin siswa masuk pada tahap proses berikutnya bergairah, tak berkesah.

Sebab, tak semua siswa yang tiba di sekolah dalam kondisi mental yang "siap". Ada juga siswa yang memiliki beban sehingga kurang nyaman. Yang, bukan mustahil kehilangan gairah belajar.

Itu sebabnya, sudah seharusnya guru menciptakan suasana yang dapat memulihkan gairah belajar. Agar, siswa yang datang ke sekolah dengan hati yang kurang nyaman dapat terobati.

Dalam hal ini, saya biasanya memanfaatkan kondisi kelas, yang dapat dirasakan langsung oleh siswa.

Maka, siswa yang tak masuk (pun) dapat menjadi pembangun suasana. Baik siswa yang tak masuk karena keterangan sakit, izin, maupun alpa.

Seringnya saya memilih siswa yang tertera di papan absen berketerangan sakit. Sebab, memulai proses pembelajaran dari mengulik siswa yang sakit, menurut saya, mengandung energi positif.

Maksudnya, ketika siswa yang sakit dibicarakan oleh guru di awal pembelajaran di hadapan siswa yang berada di kelas, suasana kelas langsung hening. Semua pandangan siswa langsung terkonsentrasi terhadap guru. Ini yang saya maksud energi positif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline