Lihat ke Halaman Asli

Sungkowo

TERVERIFIKASI

guru

Mengajak Siswa Baru Merawat dan Mencintai Buku, Prioritas Guru

Diperbarui: 18 Juli 2024   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi membaca buku diambil dari unair.ac.id

Buku bagi siswa baru (yang kemudian disebut peserta didik baru), umumnya, sudah disiapkan oleh sekolah. Yang dimaksud peserta didik baru dalam konteks ini adalah peserta didik baru dan peserta didik yang baru naik tingkat atau kelas.

Baik peserta didik baru maupun yang baru naik kelas menerima buku dari sekolah. Maksudnya, peserta didik dipinjami buku oleh sekolah. Buku ini adalah buku paket.

Buku yang dipakai oleh peserta didik sebagai buku acuan dalam belajar untuk setiap mata pelajaran (mapel). Biasanya setiap peserta didik menerima satu buku.

Tapi, dalam kondisi kurang buku, satu buku untuk beberapa peserta didik. Dipakai secara bergantian. Misalnya, Senin, buku dibawa si A;  Selasa, buku dibawa si B; Rabu, buku dibawa si C. Begitu seterusnya, tergantung satu buku untuk berapa peserta didik.

Selain sangat mungkin ada buku yang baru, ada juga buku yang lama. Buku yang baru tentu dalam kondisi baik. Sementara itu, buku yang lama sangat mungkin dalam kondisi yang kurang baik.

Buku yang lama, yang kondisinya kurang baik disebabkan pernah  dipakai secara bergantian dalam durasi waktu yang lama. Umumnya, peserta didik yang lama atau kakak tingkat menurunkan buku yang sudah pernah dipakai kepada peserta didik yang baru.

Selain memang usia yang lama dapat membuat kondisi buku kurang baik, dapat disebabkan juga oleh cara pemakaian yang kurang hati-hati.

Baik terkait buku yang baru maupun buku yang lama, peserta didik perlu dikondisikan untuk hati-hati memakainya. Harapannya, buku ini masih layak pada tahun berikutnya digunakan oleh peserta didik angkatan yang lebih muda atau adik tingkat.

Tak mudah bagi guru mengondisikan peserta didik menggunakan buku secara hati-hati. Pengalaman menjadi bukti yang sulit diingkari. Tapi, sekalipun begitu, guru selalu memberi pesan kepada peserta didik yang sedang menerima buku.

Pesan ini disampaikan saat peserta didik menerima buku. Umumnya, peserta didik diminta untuk menyampuli buku jika buku termaksud tak bersampul. Atau, disuruh menghapus coretan-coretan jika buku ini ada coretan-coretannya. Atau, yang lainnya, demi buku ini baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline