Lihat ke Halaman Asli

Sungkowo

TERVERIFIKASI

guru

Zakat Fitrah, Ruang Menguatkan Rasa Bersyukur bagi Siswa

Diperbarui: 5 April 2024   16:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi 1: Kepala sekolah (ketiga dari kiri) bersama GTK setelah membagikan zakat kepada siswa penerima zakat, 4/4/2024. (Dokumentasi pribadi)

Rasa bersyukur pada zaman sekarang tak mudah dijumpai. Sering orang selalu ingin lebih dari yang sudah ada. Yang sudah ada masih dianggap kurang. Rasa syukur akhirnya jauh dari rengkuh.

Padahal, rasa syukur menuntun orang menjalani hidup lebih nyaman. Karena, tak mengejar yang tak bagiannya. Rasa bersyukur menerima yang sudah ada. Jadi, tak mengada-ada.

Yang ada (itu) yang disyukuri. Apa adanya. Dinikmati. Sehingga, relasi antar sesama baik-baik saja. Bahkan, aman-aman saja sekalipun berada dalam relasi dengan banyak orang.

Nilai-nilai itu yang pada setiap akhir Ramadan selalu ditanamkan oleh sekolah terhadap siswa. Sekurang-kurangnya melalui aktivitas berzakat. Bahkan, lebih-lebih yang menerima zakat. Keduanya, semestinya, sama-sama dapat menghayati rasa bersyukur.

Maka, di sekolah tempat saya mengabdi pun melakukannya. Anak-anak diberi ruang untuk dapat menghayati rasa bersyukur melalui berzakat dan menerima zakat. Aktivitas mulia ini dikoordinasi oleh organisasi siswa intra sekolah (OSIS).

Tentu saja di sekolah-sekolah yang lain juga melakukannya. Di sekolah-sekolah negeri dan sekolah-sekolah swasta yang berlatar belakang agama Islam, sudah pasti melakukannya.

Sebab, tentang menguatkan rasa bersyukur terhadap diri siswa merupakan kebutuhan semua sekolah. Siswa yang beragama Islam, seperti sudah disebutkan di atas, dapat melakukannya melalui zakat pada momen Ramadan, zakat fitrah.

Sementara itu, siswa yang beragama nonmuslim dapat melakukannya melalui aktivitas keagamaannya masing-masing. Misalnya, pada hari-hari besar keagamaan mereka.

Di sekolah tempat saya mengajar, zakat fitrah (yang selanjutnya disebut zakat) yang berasal dari siswa dikelola oleh siswa, yaitu Pengurus OSIS. Hanya, memang, pelaksanaannya diadakan petugas piket. Agar, tak semua pengurus OSIS mengelola dalam satu hari tertentu.

Ilustrasi 2: Pengurus OSIS membagikan zakat kepada siswa penerima zakat, 4/4/2024. (Dokumentasi pribadi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline