Motor yang saya kendarai harus istirahat dulu. Sebab, kunci hilang. Saat saya mencari cadangannya di rumah karena saya masih ingat saya pernah menyimpannya, tak menemukannya. Lebih repot lagi karena leher motor saya kunci.
Akhirnya, mau tak mau, dini hari itu motor saya tinggal. Untung di sekolah. Coba kalau dalam kasus yang sama terjadi di tempat lain, tentu semakin repot. Harus mencari mobil bak terbuka untuk mengangkatnya ke rumah.
Mengunci leher motor saat memarkirnya dalam waktu yang agak lama, sekalipun di lingkungan yang relatif aman, sebagai hal yang wajar. Untuk keamanan, memang perlu tindakan itu.
Tetapi, tentu tak menguntungkan kalau seperti kasus yang saya alami. Hilangnya kunci dan tak ditemukannya kunci cadangan memaksa saya harus mencari ahli kunci. Motor tak dapat dikendarai tanpa peran ahli kunci.
Itu sebabnya, esok harinya saya ditemani istri menuju ke ahli kunci di salah satu ruko. Tapi sayang, ia hanya menangani kunci mobil. Saya tak mengenalnya. Tapi, saya pernah mengetahuinya, sudah sangat lama, bahwa ia ahli kunci motor.
Karena, entah saya lupa tahun berapa, saya pernah menggunakan jasanya untuk membuatkan kunci duplikat motor, vespa. Waktu itu, ia masih menempati sebuah area di tepi jalan.
Posisinya mudah dilihat orang. Sehingga, saat ada orang yang membutuhkan keahliannya, tak sulit-sulit mencarinya dan menujunya. Ini tentu bagian dari strategi pemasaran. Mencari konsumen harus berada di tempat terbuka dan banyak dilewati orang.
Itu persis ahli kunci yang saya datangi kedua. Ia berada di tempat yang mudah dilihat banyak orang. Posisinya persis di sebelah barat Alun-alun Simpang Tujuh, Kudus, Jawa Tengah. Di pusat Kota Kudus.
Tempat itu memang strategis. Orang dari arah barat dan timur dapat melihat. Di tempat ini, dulu saya juga pernah menduplikatkan kunci motor. Entah kapan saya lupa juga waktu persisnya.
Sayang, saat saya menjelaskan maksud saya, ia tak sanggup. Karena, dapat saja ia tak ahli kunci panggilan. Maksudnya, ia ahli kunci yang melayani konsumen di tempat saja. Konsumen mendatanginya. Seperti yang dulu saya pernah melakukannya.