Lihat ke Halaman Asli

Sungkowo

TERVERIFIKASI

guru

Membentuk Karakter Siswa Melalui Teks Cerita, Bisakah?

Diperbarui: 28 November 2023   13:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak membaca. (Dok Shutterstock via Kompas.com)

Dalam mata pelajaran (mapel) Bahasa Indonesia Kelas IX ada materi cerita pendek (cerpen). Materi ini dipelajari siswa pada semester gasal.

Jadi, pada saat tulisan ini dibuat, masih hangat dalam pikiran dan benak siswa yang bersangkutan, juga saya, karena barusan mempelajarinya. Saya mengajarkannya di dua Kelas IX.

Bagian yang paling menarik untuk didalami oleh guru dan siswa, menurut saya, adalah tentang penokohan. Tak berarti bagian yang lain tak penting. Penting juga.

Tapi, bagian yang perlu lebih ditekankan adalah bagian penokohan karena di dalamnya, guru dan siswa dapat belajar dan mendalami perihal karakter tokoh.

Dan, karakter --kita sama-sama tahu-- merupakan bagian penting dalam realitas hidup kita. Yang, memang hingga sekarang masih harus diperjuangkan secara gigih.

Sebab, disadari atau tidak, telah terjadi degradasi karakter, baik dalam kehidupan anak-anak maupun orang dewasa. Terhadap anak-anak, yang notabene sebagai pelajar, pembentukan karakter dapat melalui materi cerpen.

Tentu tak hanya melalui cerpen. Melalui materi cerita fantasi, yang sekarang ini dipelajari oleh Kelas VII pun dapat. Demikian juga melalui materi fabel --kalau tak salah--- yang dipelajari oleh Kelas VIII dapat menjadi akses membentuk karakter siswa.

Tokoh-tokoh dalam cerita, baik dalam cerpen, cerita fantasi, maupun fabel, memiliki karakter. Seperti yang dimiliki oleh orang, termasuk guru dan siswa.

Maka, ketika menyelisik karakter tokoh dalam cerita sejatinya menyelisik karakter sosok yang menyelisik. Dalam konteks pembelajaran Mapel Bahasa Indonesia --tentu juga dalam pembelajaran mapel bahasa yang lain--, berarti menyelisik karakter guru dan siswa.

Karenanya, tepat sudah guru, khususnya guru rumpun bahasa, turut membentuk karakter siswa melalui materi cerita. Ketepatan yang dimaksud diuraikan sebagai berikut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline