Lihat ke Halaman Asli

Sungkowo

TERVERIFIKASI

guru

Begini Saya Memaknai Ramadan Kali Ini

Diperbarui: 1 April 2023   23:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Murid SMP 1 Jati, Kudus, Jawa Tengah, menata takjil yang hendak dibagikan, 1/4/2024. (Dokumentasi pribadi)

Saya orang yang berbeda iman. Tetapi, setiap hari, saya lebih banyak berhubungan dengan saudara-saudara yang setiap bulan Ramadan seperti kali ini menjalani ibadah puasa.

Di sekolah tempat saya mengajar, sebagian besar guru, karyawan, dan murid, selain menjalani ibadah puasa, juga menjalani tadarusan --selama Ramadan ini-- setiap pagi sebelum pembelajaran.

Karena tadarusan dipandu dari ruang khusus oleh guru yang diberi tugas, murid di kelas masing-masing menyimak lewat pengeras suara dan sekaligus tadarusan dengan mengikuti suara (baca: bacaan) pemandu.

Dalam proses itu di setiap ruang kelas ada guru yang mendampingi. Guru yang mendampingi adalah guru yang mengajar pada jam pertama. Saya, sekalipun berbeda iman, jika mengajar pada jam pertama, harus mendampingi murid di ruang kelas.

Maka, saat seperti ini, saya mencoba memaknai Ramadan dari perspektif saya. Bisakah? Bisa. Sebab, saya memaknai Ramadan hanya mengaitkannya dengan kegiatan tadarusan murid-murid di ruang kelas.

Saya akhirnya mengetahui  dari salah satu  teman guru yang mengumumkan kepada murid-murid bahwa orang, termasuk murid-murid, yang bertadarus harus membawa Al-Qur'an.

Inti pengumuman itu adalah mewajibkan murid-murid membawa Al-Qur'an ke sekolah untuk tadarusan.

Sesuai dengan pembagian tugas mengajar, saya mengajar di empat kelas. Dua kelas di Kelas VII; dua kelas di Kelas IX. Dan, kebetulan di dalam jadwal mengajar, di empat kelas itu saya mengajar juga pada jam pertama.

Dengan begitu, saya sudah mendampingi murid bertadarus di keempat kelas tersebut. Jadi, saya mengetahui persis kejadian saat tadarusan berlangsung.

Satu catatan penting adalah ternyata tidak semua murid membawa Al-Qur'an. Itu terjadi di keempat kelas. Artinya, ada murid yang membawa, ada juga yang tidak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline