Lihat ke Halaman Asli

2.3.1.10.3. Jurnal Minggu 16 Guru Penggerak

Diperbarui: 14 Juli 2022   09:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

2.3.a.10.3. Jurnal Refleksi  - Minggu 16

Pada minggu ke 16, CGP mempelajari materi yeng terakhir pada modul 2, disini saya membuat suatu refleksi mingguan dengan driscoll yang diadaptasi dari refleksi yang digunakan pada praktik klinis (Driscoll & The, 2001). Model ini terdiri 3 tahab: What, So What dan Now What.

What (Deskripsi dari peristiwa yang terjadi)

Minggu ke 16 ini saya mempelajari di tahapan demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman, koneksi antar materi dan aksi nyata. Ketika pada tahab demonstrasi konstektual saya melakukan praktik coaching  dengan siswa dan rekan guru (sebagai coachee). Di kegiatan ini tujuanya menyelesaikan masalah yang dihadapi coachee dengan menggali potensi pada dirinya untuk berkomitmen menyelesaikan masalahnya.

Setelah kegiatan demonstrasi, maka dilanjutkan kegiatan elaborasi, disini saya mengalami ada penambahan pemahaman tentang praktik coaching. Salah satu yang dapat saya ambil yaitu Tut Wuri Hadayani mindset. Hal ini murid ditempatkan sebagai mitra belajar, adanya kasih dan persaudaraan, dan emansiatif. Selain itu adanya sisten Among, yang mana sebagai guru kita menuntun dan mengarahkan murid untuk belajar.

So What (Analisis dari peristiwa yang terjadi)

Ketika akan melakukan praktik coaching ada kekhawatiran jika dalam pelaksanaan dan hasilnya tidak maksimal. Namun hal ini membuat saya untuk belajar lebih dalam lagi sehingga bisa benar- benar siap. Akhirnya setelah melakukan praktik coaching saya sangat senang, karena pelaksanaan berjalan lancar meski belum maksimal sepenuhnya. Yang lebih senang lagi ternyata cara membantu menyelesaikan masalah merupakan langkah yang menurut saya paling pas, karena permasalahan diselesaikan sesuai potensi pada dirinya.

Pada tahapan ini saya sebagai coach, saya harus bisa netral, artinya tidak menyuruh cara yang benar dalam menyelesaikan masalah. Namun karena ini masih awal perlu adanya refleksi untuk peningkatan, maka itu saya perlu belajar lagi tentang coaching dan mempraktikanya.

Now What (Tindak lanjut dari peristiwa yang terjadi)

Hal ini merupakan hal yang baru buat saya, dan juga buat murid dan rekan guru. Karena hal baru maka perlu adanya pengembangan, yaitu dengan terus belajar dan praktik secara konsisten. Disesi elaborasi merupakan tempat menambah pengetahuan, sehingga disini semakin bertambah pengetahuan saya.

Ketika melakukan coaching di sekolah perlu adanya kolaborasi, karena dengan adanya kolaborasi bisa diketahui refleksi hasil praktik ini. Harapanya karena hal ini sangat penting maka semua rekan guru bisa melakukanya, apa lagi terhadap murid. Bahkan coaching idi bisa dilakukan dikeluarga ketika ada permasalahan yang terjadi, sekalian melakukan pembelajaran ke anak- anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline