Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Harpani

Baca - Tulis - Gambar

Resolusi Sikap 2011

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Akhirnya malam ini tiba juga.

31 Desember 2010, menjelang pergantian tahun. Saat yang tepat buat merenung. Tak perlu ruangan sunyi yang bisa memantulkan suara gemericik air. Atau tak perlu di atas meja kerja, sambil berteman kopi susu panas. Terlalu sempurna.

Di sini, ya di warnet ini. Saya menulis renungan ini, berteman suara Yuni Shara yang melantun dari speaker penjaga warnetnya. Suara ramai dari room pengguna warnet lain yang tengah bermain Point Blank. Renungan saya pun musti terhenti sebentar saat teredengar suara makian-makian khas pinggiran, saat game yang mereka mainkan nge-lag. Saya coba abaikan semua itu...

Tahun baru 2011 sempat saya niatkan sebagai tahun kerja keras. Selain rima bahasanya kena, juga memang saya ingin merasakan kerja yang lebih keras lagi, guna meningkatkan penghasilan saya. Baik secara offline maupun online.

Tapi, setelah dipikir-pikir, apakah memang harus kerja keras? Soalnya, SMS dari ayah angkat saya malam ini, mengingatkan akan hal ini..

--- Renungan Tahun Baru ---

Kupikir KEBERHASILAN itu karena KETURUNAN, ternyata karena KETEKUNAN

Kupikir yang MAHAL itu UANG dan EMAS, ternyata KEPERCAYAAN dan PERSAHABATAN

Kupikir SUKSES itu hasil KERJA KERAS ternyata hasil KERJA CERDAS

...

Saya tersenyum. Isi SMS tersebut sangat mengena.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline