Lihat ke Halaman Asli

[Valentinsiana] Sembilan Puluh Purnama

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1392411276487105260

007 : Pakde Kartono+Ellen Maringka

[caption id="attachment_322671" align="alignnone" width="800" caption="loneliness (pic from www.animalnewyork.com)"][/caption]

Pada sumringah senyuman rembulan rinduku terpahat
Sembilan puluh purnama berlalu,
Dipendar cahayanya namamu kueja
Berharap angin malam membawa kecupanku

Sayang, dimana gerangan dirimu berada?

Aku tak jua letih mencinta..
Meski jarak diantara ketidak pastian ini membuatku benci..
Sementara rangkaian kenangan terus membayang,
...tentang kita yang pernah menyatu,
dalam satu masa pada hitungan waktu bergulir..

Inikah cinta ?
Atau hanya sekedar kebodohan emosi mengguncang sukma diantara dawai temali waktu?
..Ketika dulu kita pernah sangat percaya,
kegigihan mampu menjembatani segala perbedaan..

Di sudut hati bilikmu abadi..
Aku rindu membelai keningmu..
Dulu itu menjadi cara kita memaknai kedekatan..

Kilau rembulan malam ini perlahan meredup..
Barangkali letih menenangkan batin ,
Cinta ternyata tak pernah sesederhana seperti yang kita impikan..

Sesungguhnya beku rinduku hanya bisa mencair pada kekokohon lenganmu..
Masihkah hangat pundakmu milikku seorang?

Sesungguhnya rindu ini sederhana..
Keinginanku merangkai kembali getaran cinta diantara lembut sentuhanmu dan pasrahnya lenguhanku..

Sesungguhnya aku benci menghitung hari tanpa hadirmu..
Hampa menikam dalam setiap helaan nafasku..
Membisukan birahi cinta yang dulu begitu bergelora..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline