Lihat ke Halaman Asli

2 (Dua) Jenis dan Kubu Kompasianer

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Dalam semua segi kehidupan di muka bumi ini, selalu seperti mata uang, ada 2 sisi.

Di tubuh manusia saja, kita bisa melihat kedua sisi tersebut, sekaligus sebagai pembeda satu dengan yang lainnya. Ada kanan dan kiri (tangan, kaki, mata, kuping dll), ada atas dan bawah (kepala, rambut, gigi dll), ada hitam dan putih (rambut, gigi, tompel, tahi lalat, panu, keputihan dll).

Di sekolah juga ada 2 sisi (unsur), ada guru dan ada murid. Murid sendiri juga terbagi 2, ada murid pria dan ada murid wanita, walaupun kadang-kadang ada murid pria yang agak kewanitaan. Murid pria terbagi 2 lagi, ada yang ganteng dan jadi ranking 1, contohnya saya, Pakde Kartono dan ada yang gak ganteng dan di luar ranking 1, contohnya murid-murid lain selain saya, Pakde Kartono.

Di kompasiana ini juga ada 2 sisi (jenis), yaitu ada kompasianer terverifikasi dan tidak terverifikasi. Sebenarnya gak ada pengaruhnya antara terverifikasi atau tidak, toh keduanya sama-sama bisa menulis, mempublish tulisan dan memberikan komentar di suatu tulisan. Untuk masuk ke Freez dulu kompasinaer harus terverifikasi terlebih dahulu, tapi sekarang sudah menjadi tak penting lagi, karena Freez-nya sudah masuk Freezer.

Di kompasiana juga ada kompasianer senior (senang istri orang), terutama jika istri orang tersebut kinyis-kinyis atau matang manggis, pasti ada aja 1 atau 2 atau lebih dari 10 kompasianer pria yang senang padanya dan menyatakan senangnya melalui inbox (jangan sampai jadi outbox yah wkwkwkwk), dan ada kompasianer senisen (senang istri sendiri), contohnya kebetulan Pakde Kartono lagi.

Di kompasiana juga ada kompasianer yang senang ketawa ngakak sampai ngangkang dan akhirnya guling-gulingan dengan pasangan, dan ada kompasianer yang senang kritik sana-sini gak ada isi, serasa paling pintar sendiri, dan akhirnya jadi keriting sendiri karena ternyata yang dikritik lebih pintar daripada dirinya, cuma pandai membungkus dirinya dengan low profile.

Di kompasiana juga ada kompasianer yang nulisnya setiap hari, istilahnya one day one posting (ODOP), contohnya lagi-lagi Pakde kartono, dan kompasianer yang gak nulis setiap hari, contohnya kompasianer selain Pakde Kartono, salah satunya Ellen Maringka, yang sebenarnya bisa menulis setiap hari, cuma sengaja tak menulis setiap hari, Ellen Maringka pernah memberitahu alasannya kepada sayan katanya biar dikangenin. Bener gak sih?

Bahkan ada kompasianer yang belum menulis, tapi komentar setiap hari, apalagi ada artikel yang muji-muji dik Jokowi, contohnya Dik Aan Andriansyah dengan taglinenya "Yang ku tahu.. Karena memang ku tahu!!! I WILL ALWAYS WATCHING YOU!!! (Sejak kapan yah kata 'always' diikuti Verb 1 + ing? Wkwkkwkwk)

Selamat malam Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline