Lihat ke Halaman Asli

Denny Indrayana Masih Hidup, Kritik Jokowi dan Polri

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14220633031639731751

[caption id="attachment_392961" align="alignnone" width="384" caption="Foto dari bbm sonny"][/caption]

Pendekar anti korupsi yang juga mantan wakil menkumham RI sekaligus komisaris PT Jamsostek, yang pernah menjadi sekretaris satgas pemberantasan mafia hukum tapi mafia hukum gak bisa diberantas juga, malah makin banyak dan merajalela, Denny Indrayana, yang bersama Ruhut Sitompul, merupakan loyalis nomor 1 mantan presiden SBY, namun di pilpres 2014 memilih capres Jokowi dengan bukti salam 2 jari setelah mencoblos di bilik suara, sejak presiden SBY lengser digantikan presiden Jokowi, menghilang tak tahu di mana rimbanya, tak pernah terlihat batang hidungnya (apalagi batang yang lain).

Banyak pihak-pihak yang rindu akan pemberantasan korupsi dan pemberantasan mafia hukum yang rindu akan sosok Denny Indrayana, doktor ilmu hukum Tata Negara dari UGM, yang meraih sarjana hukum dari UGM dengan predikat hampir cum laude (IPK 3.23). Sejak di UGM, Denny Indrayana di kenal sebagai aktivis anti korupsi, dengan mendirikan PUKAT UGM, Denny Indrayana berhasil mengidentifikasi epicentrum korupsi, yaitu di Istana, Cendana, Pemangku senjata dan pengusaha naga.

Aktivitas anti korupsi seorang Denny Indrayana yang sering mengkritik kapolri, jaksa agung dan hakim agung, akhirnya mengantar Denny Indrayana masuk ke istana nan megah, menjadi staf khusus presiden SBY bidang hukum. Sejak detik itu, Denny Indrayana masuk ke salah satu epicentrum korupsi. Pilihannya hanya 2, bunuh koruptor-koruptor di epicentrum tersebut atau berteman dengan koruptor dan ikut korupsi. Entah mana yang dipilih Denny Indrayana?

Banyak spekulasi yang beredar tentang menghilangnya Denny Indrayana setelah tidak menjabat sebagai wamenkumham RI, yang selama menjabat banyak mendapat pujian akibat kinerjanya yang ciamik, antara lain menampar sipir lapas pekanbaru, meloncati pagar seperti Batman di Lapas Sukamiskin, sampai ikut nongkrong bersama mahasiswa dan tokoh di gedung KPK untuk menjaga Novel Baswedan supaya tidak ditangkap penyidik polda Bengkulu dan polda Metro Jaya.

Spekulasi tersebut antara lain ;

1. Denny kembali mengajar ke UGM

2. Denny jadi ustad di kampung halaman

3. Denny jualan soto banjar di Jakarta

4. Denny jualan batik di kampung istrinya di Pekalongan

5. Denny meninggal dunia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline