Lihat ke Halaman Asli

Listrik Pintar dan Konsumen Pintar

Diperbarui: 20 April 2016   16:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Foto pribadi dari MPB sendiri yang baru dipasang tiga bulan lalu."][/caption]

Katanya menggunakan MPB (Meteran Prabayar) itu lebih boros dibanding dengan menggunakan meteran konvensional. Rumor itu ditempat kami disebarkan oleh pelanggan PLN yang justru mereka sendiri tidak/belum menggunakan MPB (Meteran Prabayar). Bahkan lucunya ada orang yang rumahnya belum dialiri listrik , alias belum memasang listrik ikut-ikutan ‘mengabarburungkan’ bahwa mending memakai meteran model lama ketimbang yang canggih. Informasi (yang menyesatkan) itu mereka dapatkan dari katanya-katanya. Makanya untuk mensosialisasikan Listrik Pintar, terlebih dahulu masyarakat (konsumen dan calon konsumen) dibuat pintar, saya tidak bermaksud mengatakan bahwa yang tidak memasang MPB adalah bodoh. Bukan, bukan itu maksud saya.

INFORMASI YANG BENAR

Sudah lama saya ingin mengganti meteran konvensional menjadi meteran digital. Namun, karena simpang siurnya informasi yang saya dapatkan maka baru tiga bulan belakang ini saya menggantinya. Karena penasaran sebelum mengganti ke sistem prabayar, saya mencari informasi dari tetangga atau teman yang meterannya telah menggunakan sistem digital atau istilahnya “Listrik Pintar”. Ada yang sejak pasang baru langsung pakai MPB, ada juga beberapa tetangga yang baru beberapa bulan meteran konvensionalnya diganti dengan sistem digital atau dari pascabayar ke prabayar.

Dari situ saya mendapat informasi (menurut saya) banyak kemudahan dan keringanan—bila tidak bisa disebut sebagai keuntungan—dibanding pakai meteran model lama. Dan akhirnya saya memutuskan untuk mengganti meteran analog menjadi meteran digital. Ternyata terbukti saya merasakan kenyamanan dan ketenangan dalam menggunakan energi listrik yang dipasok PLN setelah memakai “Listrik Pintar”.

GRATIS

Katanya—lagi-lagi orang yang belum menggunakan PMB—mengganti meteran biasa menjadi meteran digital biayanya mahal. Ternyata ditempat kami di Kabupaten Solok Selatan tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis tis tis tis! Memang ada biaya administrasi (hanya) 5 ribu rupiah dan pulsa awal 20 ribu rupiah, itu saja. Syarat lainnya cukup melapor ke kantor pelayanan setempat dengan menyerahkan rekening terakhir dan fotocopy KTP yang masih berlaku dan mengisi formulir. Jika  ada ketersediaan , dua hari kemudian MPB akan dipasang. Kebetulan punya saya selang satu minggu setelah melapor langsung meteran kuno saya diganti dengan meteran canggih oleh PLN. Terimakasih PLN.

HEMAT

Setelah menggunakan MPB apakah terjadi pemborosan? Saya tidak merasakan itu, justru terjadi penghematan. Biasanya satu bulan saya membayar rekening listrik kisaran 50 hingga 60 ribuan, namun setelah menggunakan MPB terkadang 20 ribu rupiah cukup untuk dua minggu, jadi artinya satu bulan saya dapat menghemat kurang lebih 10 ribuan. Kenapa bisa demikian? mungkin salah satunya karena kita tidak dikenakan biaya beban atau abonemen. Namun, tergantung pada pemakaian kita juga, jika secara jor-joran memang sama saja borosnya.

Kelebihan atau kemudahan lainnya menggunakan MPB dibanding meteran analog, kita tidak perlu datang ke Kantor Pos atau tempat pembayaran lainnya berarti kita dapat menghemat biaya transportasi. Ada juga yang menggunakan jasa kurir, dia yang membayarkan atau menalangi terlebih dahulu, setelah didapat resi atau struk pembayaran selanjutnya diantar kerumah kita, dan tentunya ada biaya tambahan beberapa ribu rupiah.

LISTRIK PINTAR DAN KONSUMEN PINTAR

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline