Sungguh, kabut asap menyebabkan banyak masalah dan kerugian berbagai pihak. Tidak sedikit kerugian yang dialami maskapai penerbangan. Tak hanya transportasi udara, transportasi laut ataupun darat pun terganggu karena jarak pandang yang sangat terbatas. Dan itu sudah berlangsung berbulan-bulan, hingga saat ini belum juga tuntas.
Darurat kabut asap layak jika dijadikan sebagai bencana nasional, bahkan bencana internasional, lantaran negara tetangga pun ikut terdampak kabut asap. Pelaku pembakar hutan—disengaja ataupun tidak—pantas mendapat hukuman berat, karena juga menyebabkan ribuan masyarakat menjadi korban ISPA.
Lantas, apa hubungannya dengan Kompasiana. Ya, hampir sebulan saya tidak aktif di Kompasiana karena saya juga tidak luput dari paparan kabut asap. Alih-alih menulis atau membaca tulisan teman-teman di Kompasiana, membuka Kompasiana saja saya nyaris tak sanggup. Namun, syukurlah hari ini saya sudah sehat seperti sediakala meski masih ada batuk-batuk sedikit. Semoga bencana kabut asap segera berakhir dan udara cepat kembali bersih seperti semula.
[caption caption="Segaaaaarrrr...."]
[/caption]
[caption caption="Pengaaaap...."]
[/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H