Masa sih? Amin Rais Bergandengan dengan Prabowo? Bergandengan dalam hal apa? Apakah jadi Koalisi Indonesia Raya yang digagas oleh Bapak reformasi itu? Mungkin ada yang bertanya demikian dalam hati.
Begini, setelah saya membongkar-bongkar majalah-majalah lama, saya menemukan Majalah Gatra edisi 5 September 1998. Sungguh, terhenyak saya, pasalnya isinya banyak kesamaan dengan peristiwa yang sedang hangat saat ini. Terutama tentang hiruk pikuk perpolitikan di tanah air.
Contoh, kini berita yang sedang aktual adalah “penjegalan” calon presiden usungan PDIP. Dengan dibentuknya berbagai macam poros-porosan dan isu-isu negatif tentang Jokowi, tujuannya adalah satu,untuk men jegal Jokowi. Maka ada istilah ABJ, Asal bukan Jokowi.
Hal yang mirip pada Majalah Gatra edisi 5 September 1998 tersebut pada rubrik NASIONAL halaman 36-38. Yakni tentang Kongres PDI versi Soerjadi di Palu Sulawesi Tengah. Soerjadi menjadi Ketua Umum PDI didukung oleh pemerintah Orde Baru saat itu untuk menjegal Megawati. Jadi dulu ada istilah ABM, Asal Bukan Mega. Mirip.
PPP (Partai Persatuan Pembangunan) saat ini sedang mengalami gonjang-ganjing. Hal itu penyebabnya adalah ketuanya sendiri yang tanpa melalui musyawarah langsung mendukung Prabowo sebagai capres 2014. Pada halaman 86 rubrik KOLOM majalah tersebut juga mengulas tentang PPP (Partai Persatuan Pembangunan), judulnya NASIB PPP, yang diulas oleh Kacung Marijan, Staf pengajar FISIP Universitas Airlangga Surabaya (saat itu). Mirip.
[caption id="attachment_304313" align="aligncenter" width="500" caption="Nasib PPP"][/caption]
Yang mengejutkan saya adalah pada rubrik NASIONAL halaman 42 dan 43 majalah GATRA tersebut memuat ulasan-ulasan tentang politik yang mirip dengan berita-berita yang sedang aktual akhir-akhir ini. Pada halaman 42 tentang peresmian berdirinya Partai Amanat Nasional. Disitu dikatakan bahwa PAN adalah partai terbuka, heterogen dan pluralis. Hal itu dikuatkan oleh adanya pengurus partai dari non muslim. Salah satu ketua PAN tokoh Kristen Th.Sumartana. Ada juga Kristoforus Sindhunata, WNI keturunan Cina yang beragama Katolik, serta Albert Hasibuan anggota Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) yang juga penganut Kristen, meskipun sebagai penasihat.
[caption id="attachment_304314" align="aligncenter" width="500" caption="Amin Rais. Peresmian Partai Amanat Nasional."]
[/caption]
Majalah yang dipimpin oleh Lukman Setiawan itu, pada halaman 43 memuat berita tentang pencopotan seragam militer Prabowo Subianto oleh Panglima Abri Jenderal Wiranto. Dan kala itu Wiranto menjatuhkan “vonis” terhadap Prabowo dan dua perwira lain yang di periksa Dewan Kehormatan Perwira (DKP) dalam penculikan aktivis.
[caption id="attachment_304315" align="aligncenter" width="500" caption="Dewan Kehormatan Perwira (DKP) mencopot seragam militer Prabowo."]
[/caption]
Kenapa judulnya Amin Rais bergandengan dengan Prabowo? Maksudnya bukan bergandengan tangan atau berkoalisi. Bergandengan disini maksudnya berita Amin Rais dan tentang Prabowo halamannya bergandengan atau bersebelahan pada majalah Gatra edisi 5 September 1998 tersebut. Gitu.
[caption id="attachment_304317" align="aligncenter" width="500" caption="Amin-Prabowo bergandengan dalam halaman majalah Gatra."] [/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H