Lihat ke Halaman Asli

Bingung Memilih Capres? Ini Panduannya...

Diperbarui: 20 Juni 2015   04:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14022797221091637384

Pemilihan capres-cawapres tinggal menghitung hari. Meski sebagian besar rakyat sudah punya pilihan, namun masih ada yang bingung akan pilih nomor 1 (Prabowo-Hatta) atau no.2 (Jokowi-JK). Hal itu karena ke dua pasangan capres dianggap sama-sama mempunyai kelebihan dan kekurangan. Akan tetapi pilihan harus segera ditetapkan sesuai hati nurani.

Di Jogyakarta ada seorang guru sekolah merangkap sebagai paranormal, tepatnya dukun pilpres. Kenapa disebut dukun pilpres? Pasalnya Pak Guru tersebut membuka praktik perdukunan hanya menjelang pilpres 9 Juli 2014 ini saja. Setelah itu beliau akan kembali ke profesinya sebagai tenaga pengajar disebuah sekolah. Sebut saja INSAP, nama guru tersebut.

Warga-warga yang kebingungan memilih presiden dan wakilnya, banyak yang berdatangan ke padepokan Pak Guru INSAP tersebut untuk minta petunjuk atau panduan kepadanya, agar pilihannya tidak salah dan tentunya akurat dan objektif.

Metodenya sederhana hanya menggunakan dadu berbentuk kubus yang tiap-tiap permukaan dibubuhi tanda bulat sebagai mata dadu. Dan ada juga dadu yang lain, permukannya bukan diberi mata tapi angka.

Caranya pun sederhana. Jika ada seseorang menanyakan siapa atau pasangan nomor berapa yang pantas untuk dipilih menjadi presiden, maka Pak Dukun INSAP mengguncang-guncang beberapa saat dadu dalam mangkuk, setelah itu dadu dilemparkan di atas kain putih yang sudah disediakan, dan mata dadu atau angka yang berada pada posisi atas itulah nomor yang layak dipilih.

Adalah Jati Kumoro,  seorang intelek yang tidak percaya hal-hal demikian, protes pada Pak Dukun INSAP. “Mosok berkali-kali dikocok, dan berkali-kali diguncang kok yang keluar nomor duaaaa terus, mari sekarang saya yang ngocok” bentak Jati sambil merebut mangkuk yang berisi dadu dari tangan Pak Dukun INSAP.

Mulailah Jati yang intelek itu mengocok-ngocok dan mengguncang-guncang mangkuk berisi dadu dan melemparkannya di atas bentangan kain putih yang sudah disediakan tersebut. Apa yang terjadi? Ternyata dadu itupun menunjukkan angka dua atau permukaan yang bermata dua pada posisi atas. Bakhan siapapun yang mencoba untuk mengguncang dadu tersebut, hasilnya tetap nomor dua. Akhirnya mereka yang tadinya kebingungan setelah minta minta petunjuk Pak Dukun INSAP, menjatuhkan pilihan pada nomor 2 (dua).

Inilah dadu yang digunakan untuk meramal tersebut.

[caption id="attachment_310277" align="aligncenter" width="379" caption="Dadu. dok.pri"][/caption]

[caption id="attachment_310278" align="aligncenter" width="379" caption="Dadu. dok.pri"]

14022798042062827467

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline