Lihat ke Halaman Asli

Dhandhang Diunèkaké Kuntûl, Kuntûl Diunèkaké Dhandhang

Diperbarui: 18 Juni 2015   08:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1404031283857677218

Dalam khasanah sastra Jawa dikenal  apa yang dinamakan bebasan, sanepan atau saloka. Merupakan bentuk peribahasa yang berisi makna kiasan sebagai sarana mempermudah penggambaran suatu keadaan atau watak dan perbuatan seseorang. Berikut beberapa bebasan yang menggambarkan keadaan atau perilaku seseorang  pada menjelang pilpres 9 Juli nanti.

Dhandhang di unèkaké kuntûl, kuntûl diunèkakè dhandhang.
Dhandhang—bukan dandang alat masak—adalah sejenis burung buas pemakan bangkai. Dhandhang  juga disebut burung gagak. Unggas ganas ini sering dijadikan simbol kekuatan negatif. Ada mitos jika ada burung gagak hinggap dekat rumah atau berbunyi pada saat-saat tertentu, itu pertanda ada seseorang yang akan mendapat kemalangan. Bahkan pernah nenek saya melarang saya nyunggi tangan (meletakkan tangan di atas kepala) katanya “Ora ilok (pemali) nyunggi tangan, ndhandhang ngelak”. Ndhandhang ngelak (gagak haus) artinya mengharap kematian seseorang. Gagak dijadikan perlambang negatif. Jelas itu hanya mitos atau takhayul.

Ah, kok malah cerita tentang gagak. Kembali pada judul, “Dhandhang Dunèkaké Kuntûl, Kuntûl Diunèkaké Dhandhang”. Dhandhang (gagak) berwarna hitam, sedangkan kuntul (blekok/bangau) berwarna putih. Jadi, artinya gagak dibilang bangau, bangau dibilang gagak. Aatau, hitam dibilang putih, putih dibilang hitam.

Makna peribahasa tersebut adalah, yang benar dibilang salah, yang salah dibilang benar. Yang baik dibilang jahat, dan yang jahat dibilang baik. Pembolak-balikan fakta.

Seperti yang terjadi belakangan ini. Mereka yang pertama dan sering memfitnah malah justru bilang “Jangan lakukan serangan balik, biarkan saja dia memfitnah”. Dhandhang dengan tanpa merasa bersalah menganggap dirinya sebagai kuntûl.    Hahahaha.....lucu, lugu dan guobloog. http://semarang.bisnis.com/m/read/20140530/31/73065/probowo-minta-pendukungnya-tidak-lakukan-kampanye-hitam

Berikut ini beberapa paribasan, sanepan atau saloka lainnya :

Car cor kåyå kurang janganan
Artinya waton njeplak, asal ngomong, ceplas-ceplos tanpa dipikir terlebih dahulu apa dampaknya terhadap dirinya. Misalnya: “Maukah kalian dipimpin presiden maling?”, “Maukah kalian dipimpin presiden penipu?”, “Maukah kalian dipimpin presiden boneka?“Maukah kalian dipimpin presiden mencla-ménclé, isuk tahu sore témpé (maksudnya ésuk dhȇlé sore témpé)?

Sepertinya kok kurang etis ucapan yang meluncur dari mulut seorang yang merasa paling layak menjadi orang nomor satu di negara yang berpenduduk lebih 250 juta jiwa ini.

Kakèhan gludhûg kurang udan
Artinya banyak omong, terkadang yang dibicarakan tidak realistis bahkan tidak masuk akal dan sulit diwujudkan. Misalnya mau menaikkan gaji buruh menjadi 6 juta rupiah. Ya kalau pengusaha mampu bayar, kalau tidak, malah celaka pengusaha hengkang  karena takut rugi, dampaknya semakin banyak pengangguran.

Adigang, adigûng, adigunå (åjå dumèh)
Orang yang sombong  mentang-mentang kaya, loba dan tamak mentang-mentang berkuasa, mentang-mentang pintar dan sebagainya.

Grombyang wang, kecopak iwak
Orang yang serba berkecukupan hidupnya atau kaya raya, dan bisa makan enak setiap hari.

Nucuk ngiberaké
Mencotok atau mematuk dan  menerbangkan. Menjadi pejabat dengan gaji besar, tunjangan lengkap, fasilitas komplet, mendapat pensiun seumur hidup, masih juga korupsi. Itupun belum merasa cukup, masih ditambah lagi dengan minta THR setiap lebaran.

Rampèk-rampèk kȇthèk
Mendekat atau menempel  pada seseorang karena ada sesuatu yang akan diambilnya. Biasanya menempel sambil memuji-muji berlebihan lantaran ada pamrih. Ada persamaan bebasan lain yang agak ekstrim, nglendhot mbȇthot.

mBidhûng api rowang
Pura-pura atau seolah-olah seperti mau membantu teman, padahal dibalik itu ada sesuatu yang akan dimaling.

Cȇdhak kebo gupak / Cȇdhak cèlèng bolotȇn
Berkumpul dengan orang-orang jahat akan ketularan jahat. Koruptor akan berkumpul dengan koruptor. Orang-orang  yang  tidak ingin ketularan bolot enggan mendekat. http://www.tribunnews.com/nasional/2014/05/22/kubu-prabowo-hatta-bakal-beri-bantuan-hukum-untuk-sda

Mètani sirah gundhûl
Mencari kutu di kepala tanpa rambut. Artinya mencari-cari kesalahan orang lain. Meski tahu tidak akan pernah menemukan kesalahan, tetap dicari-cari dengan berbagai macam cara. http://politik.kompasiana.com/2014/06/27/kesimpulan-kampanye-hitam-jokowi-sang-pembawa-persatuan-669596.html

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline