Lihat ke Halaman Asli

Prabowo Tidak Haus Jabatan, Cuma Ingin Keadilan. Seharusnya KPU Adil !

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14061238101855941459

[caption id="attachment_316566" align="aligncenter" width="567" caption="FINISH...."][/caption]

Seperti yang diungkapkan oleh adik kandung Prabowo Subianto, Hashim Djojo Hadikusumo. Bukan jabatan yang ia perebutkan.  Sebetulnya yang diinginkan Prabowo itu cuma ingin KPU itu  bertindak jujur dan adil terhadap ke dua pasang capres-cawapres.

Semua kita tahu bahwa KPU beserta jajarannya sudah bekerja keras dan maksimal. Dan berusaha untuk transparan. Tidak ada sesuatu yang disembunyikan. Bahkan ketika merekapitulasi perolehan suara capres-cawapres dari 33 provinsi dan luar negeri, mereka bekerja dari pagi hari hingga dini hari lagi dan disaksikan oleh ke dua saksi dari capres nomor urut 1 dan nomor urut 2.

Namun, namanya juga manusia pasti ada kekurangan dan kekhilafan. Berikut inilah kesalahan atau ketidakadilan KPU terhadap salah satu pasangan capres tertentu.

Setelah mengumumkan perolehan suara masing-masing pasangan dan menetapkan Jokowi-JK yang menjadi pemenang, barulah kelihatan ke”tidak adilan” KPU.

Betul, KPU memang jujur tapi tidak adil terhadap salah satu pasangan capres-cawapres.

Dimana letak ketidakadilannya KPU? Mohon dicermati paparan dibawah ini.

Menurut perhitungan yang dilakukan oleh KPU surat suara yang sah ada 133.574.277 (seratus tiga puluh tiga juta lima ratus tujuh puluh empat ribu dua ratus tujuh puluh tujuh) suara. Prabowo-Hatta mendapat 62.576.444  (enam puluh dua juta lima ratus tujuh puluh enam ribu empat ratus empat puluh empat) suara dan Jokowi-JK mendapat 70.997.833 (tujuh puluh juta sembilan ratus sembilan puluh tujuh ribu delapan ratus tiga puluh tiga suara.

Nah, disini terkuak ketidakadilan KPU. Seharusnya jumlah suara yang 133.574.277 itu dibagi dua sama banyak. Masing-masing capres mendapat bagian yang sama, yakni tiap pasang mendapat 133.574.277 : 2 = 66.787.138,5 (enam puluh enam juta tujuh ratus delapan puluh tujuh ribu seratus tiga puluh delapan setengah).

Mungkin orang-orang KPU tidak ada yang pintar matematika. Sehingga membagi dua sebuah bilangan saja tidak becus. Atau karena ana setengahnya itu ya maka KPU tidak bisa adil.

Ah sudahlah, ndak tahu saya, siapa yang tidak adil dan siapa yang setengah. Hehehehehe......

[caption id="attachment_316567" align="aligncenter" width="592" caption="Kamu penyebab kekalahan saya....."]

1406124293584028667

[/caption]



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline