Lihat ke Halaman Asli

KMP "Reinkarnasi" Dari Poros Tengah

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1412529736511000082

Wacana Poros Tengah Jilid 2pasca pileg 2014sulit terbentuk. Pasalnya partai-partai yang bergabung selain mempunyai ideologi yang berbeda, juga banyak ketua-ketua partai yang berambisi menjadi presiden. Misalnya Ketua Umum Golkar, Gerindra, PAN, PKS, kecuali Ketua Umum PPP yang sejak awal mendukung Prabowo, mungkin hanya ingin menjadi cawapres saja.

Karena Poros Tengah Jilid 2 tidak bisa dibentuk, maka dipilhlah opsi (nama) yang lain yakni PORINDRA (Poros Indonesia Raya) atau Koalisi Indonesia Raya, dan akhirnya dibentuk koalisi permanen yang sangat populer disebutKMP (Koalisi Merah Putih).

Apapun namanya;Poros Indonesia Raya, Koalisi Indonesia Raya, Koalisi Merah Putih, Koalisi Merah Padam, Koalisi Merah Merona, atau Koalisi Merah Bibir tujuannya sama “ Halangi pemenang pemilu untuk memimpin!”

Meskipun tidak persis sama hasil pemilu 2014 dengan pemilu 1999, namun ada beberapa (jika tidak bisa dibilang banyak)kemiripan. Diantaranya, pemilu 1999 pemenangnya PDIP dengan perolehan suara 33,74%, diikuti Golkar urutan ke-dua dengan perolehan suara 22,44%. Partai Amanat Nasional pada urutan ke-5 dengan suara 7,12% dan PK (Partai Keadilan) mendapat urutan ke-7 dengan suara 1,36%.

Pada pileg 2014 ini PDIP nomor urut satu memperoleh suara 18,95% disusul Golkar pada nomor urut dua dengan suara 14,75%, kemudian diikuti Gerindra 11,81% dan—lag-lagi—Partai Amanat Nasional harus puas pada urutan ke-5 dengan perolehan suara hanya 7,59%,dan PKS seperti pada pileg 1999 pada urutan ke-7 dengan suara 6,79%.

Untuk melihat kemiripan perolehan suara dan kejadian setelahnya, mari kita lihat tabel dibawah ini:

Beberapa Kemiripan Kejadian Antara Pemilu 1999 dan Pemilu 2014

NO

PEMILU1999

PEMILU2014

1

RAKYAT MENGINGINKAN PERUBAHAN

RAKYAT MENGINGINKAN PERUBAHAN

2

Soeharto (di) lengser(kan) oleh “rakyat” setelah menjadi presiden lebih dari enam periode (32 tahun).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline