Lihat ke Halaman Asli

Ragam Kisah 100 Hari

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14236098771288264248

[caption id="attachment_350467" align="aligncenter" width="384" caption="100 hari."][/caption]

Seorang ayah ditegur tetangganya lantaran  memarahi anaknya karena tidak naik kelas.

Ttg : “Kenapa kamu marahi anakmu Mas?”

Ayah : “Karena dia goblog, masa sekolah nggak naik-naik, setiap pulang sekolah saya tanya kelas berapa, dia selalu menjawab kelas satu”.

Ttg : “Sejak kapan anakmu kamu masukkan sekolah?”

Ayah : “Sejak tiga setengah bulan lalu, tepatnya 100 hari”.

Ttg : “Oh seratus hari, seratus hari itu namanya baru satu triwulan lebih sepuluh hari Mas, mikiirr....mikiirrr”.

*****

Seorang petani pemula sedang ngambek membabati tanamannya yang baru ditanam beberapa bulan lalu.

A : “Mengapa kau babati tanaman pisangmu Kang?”

B : “Anyel kok!”

A : “Kok anyel kenapa Kang?”

B : “Lama banget nunggu, nggak buah-buah, bosan!”

A : “Kapan kamu nanam anak pisang itu Kang?”

B : “Tiga setengah bulan  lalu, tepatnya 100 hari”.

A : “Oh seratus hari, itu namanya baru seumur jagung Kang, pisang nggak sama dengan jagung, mikiiirrr....mikiiirr”.

*****

Seorang mertua memanggil dan memarahi menantunya karena ada sesuatu hal yang sangat genting.

Mant : “Ada apa Pak  manggil saya kemari, kayaknya kok penting banget”

Mert : “Bukan hanya penting tapi ini sangat genting, besok kamu harus ceraikan isterimu dan pulangkan pada kami, dengar?!”

Mant : “Lho salah saya apa Pak?”

Mert : Ah, jangan banyak bacot kamu. Kamu mantu yang tidak tahu diri, tidak pantas menjadi mantu kami, tidak sesuai dengan harapan kami”.

Mant : “Nggak sesuai harapan bagaimana Pak?”

Mert : Saya itu mengawinkan kamu dengan anakku lantaran pengin segera punya cucu, tauk?!”

Mant : “Lho, anak Bapak menjadi isteri saya kan baru tiga setengah bulan, tepatnya 100 hari, kok disuruh punya anak, bagaimana sih Bapak ini?!”

Mert : Dengar baik-baik ya, teman saya ada yang punya mantu baru satu bulan sudah punya cucu. Bahkan ada juga yang seminggu setelah pesta perkawinan anaknya langsung melahirkan, contoh itu, mikiiirrr....mikiiirrr!”

Mant : “Lho kok malah saya yang disuruh mixxertnghlwqXYZ()JGUjdkerhk096VX@#$&^!!??”

*****

Sekian

Ini ceritaku, mana ceritamu tentang 100 hari..... hehehehe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline