PENGANTAR
Cerita ini disampaikan bukan untuk mengungkap kembali sebuah peristiwa pahit. Cerita di ungkap sebagai penjelas bagi para sahabat, yang mungkin belum memahami secara betul persoalan yang sedang dialami oleh seorang sahabat. Cerita ini merupakan ungkapan sebuah cerita dari seorang sahabat yang rumah tangganya pernah mengalami sebuah badai.
Sebuah badai yang tidak pernah dia duga, sebuah badai yang hampir saja mengkandaskan rumah tangga mereka. Saat jari jemari ini menari diatas laptop badai itu belum sepenuhnya selesai. Badai itu kadang masih menyambangi, akan tetapi dengan kekuasaan Allah sahabat saya tersebut mampu menahan badai besar tersebut.
Narasi cerita ini dibuat apa adanya, tidak ada tambahan cerita, kalau toh ada hanya kemasan kalimat yang berbeda. Cerita ini tidak cukup satu episode. Cerita ini bisa jadi akan menghabiskan beberapa episode, Sampai berapa episode akan berakhir belum juga tahu, karena sekali lagi badai tersebut kadang masih menyambangi, meski terasa semakin kecil. Untuk mempermudah saya sebut nama sahabat tersebut adalah yuyun, istrinya aan, anak pertama fifi dan Anak Kedua Khalia.
26 Juni 2016
Ahad tanggal 26 Juni 2016 mungkin hari biasa saja. Tapi bagi yuyun, istri yuyun, kedua anaknya hari itu adalah hari penuh sejarah. Bukan karena hari itu memasuki 10 hari terakhir ramadhan tahun 1437 H. Sebagai muslim tentu mereka menyambut istimewa kedatangan 10 hari terakhir bulan ramadhan. Setiap tahun bahkan yuyun menghabiskan malam untuk beriktikaf saat 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Hari itu bersejarah karena pada hari itu membuka tabir yang selama ini tertutup rapat. Tabir yang belasan tahun tertutup akan tetapi dengan kuasa Allah tabir itu sedikit demi sedikit terbuka. Tabir yang selama 10 tahun mereka menikah tertutup rapat, bahkan tabir yang tertutup sejak mereka masih kecil.
Sejak pagi hari aan istri yuyun sudah bersiap-siap. Anak-anak sudah dimandikan. Bagian depan rumah juga sudah dirapikan. Setelah anak-anak mandi, mereka pun bergantian mandi. Pagi hari itu mereka bersiap diri, karena pada pagi hari itu mereka akan kedatangan seorang ustadz. Seorang ustadz yang sudah lama mereka kenal. Seorang ustadz yang kharismatik, seorang ustadz yang telah mendedikasikan dirinya melawan para iblis jahanam yang senantiasa mengganggu orang-orang beriman. Hari itu mereka mengundang ustadz, ustadz ahli ruqyah yang sudah dikenal oleh banyak orang, yaitu ustadz Fadlan Abu Yasir. Waktu terus bergulir, menit kemenit, detik kedetik, jam 09.00 lebih dikit tibalah Ustadz Fadlan di rumah mereka.
Kedatangan ustadz Fadlan disambut dengan tangisan anak mereka yang kedua. Tangisan yang terasa sangat menyayat. Khalia menangis, mengatakan takut, tidak mau mendengarkan ngaji, dan tidak mau menatap wajah sang Ustadz. Perasaan aneh juga dialami oleh yuyun. Degup jantungnya terasa lebih kuat. Padahal dunia ruqyah bukanlah hal baru bagi yuyun. Yuyun pernah dua kali diruqyah. Yuyun juga beberapa kali membantu proses ruqyah. Perasaan yuyun saat diruqyah atau saat membantu proses ruqyah biasa saja. Tidak ada perasaan takut, tidak ada perasaan ragu, akan tetapi hari itu terasa beda, perasaan takut sedikit demi sedikit memasuki relung hati yuyun. Degup jantung terasa semakin kencang. Ada bisikan hati ingin mengatakan tidak mau diruqyah, ada bisikan hati yang menyuruh untuk meninggalkan rumah.
Setelah bersalaman, ustadz Fadlan mereka persilahkan memasuki rumah. Setelah berbasa basi mereka mulai bercerita. Cerita mengalir dari lisan aan, apa yang menjadi sebab mereka mengundang Ustadz Fadlan. Dimulai dari peristiwa setelah aan mengikuti pelatihan selama 4 hari di salah satu hotel. Pelatihan itu terkait pelatihan menjadi relawan sebuah LSM. Peserta yang hadir cukup banyak dan dari beberapa kota di sekitar Yogyakarta. Selepas pelatihan, silaturahmi disambung melalui media sosial baik facebook maupu whatsaap. Baik melalui group atau saling sapa secara pribadi. Saat aan membuka akun facebook, terlihat ada colekan dari seseorang yang oleh aan diketahui salah satu peserta dalam kegiatan pelatihan tersebut. Aan buka colekan tersebut, ternyata colekan tersebut sebuah tautan untuk masuk dalam media sosial pinteres. Awalnya tidak ada yang aneh, bahkan aan merasa senang, karena melalui sebuah pin dalam pinteres tersebut aan mendapatkan banyak kata-kata mutiara. Kata-kata yang penuh inspirasi dan motivasi.
Aan kebetulan saat itu sedang mengikuti perkembangan negara turki. Sosok Erdogan yang fenomenal yang menjadikan aan tertarik mengikuti perkembangan negara turki. Dan kebetulan pada hari-hari berikutnya postingan-postingan di salah satu pin pinteres juga terkait dengan dunia turki, kadang bercerita tentang sastra turki, kadang berbicara tentang drama turki. Postingan dalam pin tersebut kadang disajikan dengan bahasa Indonesia, tapi kadang disajikan dengan bahasa turki. Aan adalah tipe pembelajar cepat dan Mandiri. Aan mempunyai sedikit kemampuan bahasa jepang, dan kemampuan berbahasa jepang ia dapatkan melalui proses belajar mandiri. Postingan dengan bahasa turki menjadikan aan semakin tertarik dan tertantang untuk mengikuti tulisan-tulisan dalam pin pinteres tersebut.
Aan kemudian berutur kepada Usatadz Fadlan, semakin lama ada sesuatu yang aneh yang dia rasakan dari setiap tulisan yang ia baca dalam pin pinteres tersebut. Tulisan-tulisan tersebut seakan memotret setiap aktivitas aan. Suatu saat aan pernah berkata kepada pembantu mereka, bahwa punggung aan terasa sakit. Satu hari setelah aan berbicara punggung yang sakit, tulisan di pin pinteres tersebut berbicara terkait sebab-sebab sakit punggung dan bagaimana terapinya. Dilain hari anak kedua aan menangis dan tanpa sengaja mencakar wajah aan. Satu hari berikutnya status di pin pinteres berisi tulisan pesan agar aan hati-hati bermain dengan harimau kecil karena nanti harimau kecil akan mencakar majikannya. Suatu malam aan sedang duduk diserambi rumah bersama yuyun, siang harinya ketika aan membuka pinteres dalam pin pinteres tersebut ada tulisan "tadi malam kamu sedang duduk-duduk dengan suamimu kan. Bahkan saat aan baru saja menjalankan kewajiban istri, di akun pinteres tertulis "tadi malam kalian sedang bermesraan kan".