Perjalanan haji dan umrah adalah salah satu jihad atau puncak perjuangan untuk meraih kebaikan di dunia dan di akhirat. Berbagai kesungguhan dilakukan para jamaah agar bisa menunaikan ketaatan di tanah suci.
Salah satu doa yang dituntunkan untuk dibaca berulang-ulang selama di tanah suci --khususnya saat thawaf-- adalah doa sapu jagad. Sebuah doa yang menggambarkan permintaan mendapatkan semua jenis kebaikan---dunia akhirat, dan permintaan terhindarkan dari semua jenis keburukan --dunia akhirat.
Dari Anas ra, ia berkata bahwa doa yang paling sering dibaca oleh Nabi saw adalah, "Allahumma atina fid dunya hasanah wafil akhirati hasanah waqina 'adzabannar. Ya Allah, karuniakan kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan selamatkanlah kami dari siksa neraka" (HR. Bukhari dan Muslim).
Doa ini diabadikan dalam Al-Qur'an, "Rabbana atina fid dunya hasanah wafil akhirati hasanah waqina 'adzabannar. Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka (QS. Al-Baqarah: 201)
Imam Muslim menambahkan dalam riwayatnya, "Jika Anas ra hendak berdoa, ia pasti berdoa dengan doa tersebut. Jika ia hendak berdoa dengan doa yang lain, ia pun menyisipkan doa tersebut di dalamnya" (HR. Muslim, no. 2690).
Alhafizh Ibnu Hajar menyebutkan, "Tidaklah seorang Nabi maupun orang salih berdoa melainkan mereka menggunakan doa ini" (Fath Al-Bari, 2:322).
Ibnu Katsir menyatakan, "Doa sapu jagad ini berisi permintaan kebaikan di dunia seluruhnya dan dihindarkan dari seluruh kejelekan. Yang dimaksud kebaikan dunia adalah nikmat kesehatan, rumah yang lapang, istri / suami yang penuh dengan kebaikan, rezeki yang luas, ilmu yang bermanfaat, amal saleh, kendaraan yang menyenangkan, pujian yang baik, serta kebaikan-kebaikan lainnya dengan berbagai ungkapan dari pakar tafsir. Karena seluruh kebaikan dunia tercakup dalam doa tersebut".
"Adapun kebaikan di akhirat yang diminta dalam doa ini lebih tinggi dari kebaikan di dunia yaitu dimasukkannya ke dalam surga, dibebaskan dari rasa khawatir (takut), diberi kemudahan dalam hisab (perhitungan amalan) di akhirat, serta berbagai kebaikan akhirat lainnya," lanjut Ibnu Katsir.
"Adapun permintaan diselamatkan dari siksa neraka mengandung permintaan agar kita dibebaskan dari berbagai sebab yang menjerumuskan ke dalam neraka yaitu dengan dijauhkan dari berbagai perbuatan yang haram dan dosa, dan diberi petunjuk untuk meninggalkan hal-hal syubhat dan hal-hal yang haram" (Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhim, 2:122)
Imam Nawawi berkata mengenai pengertian doa tersebut, "Pendapat yang lebih tepat mengenai tafsiran 'kebaikan di dunia' adalah ibadah dan 'afiyah (kesehatan). Adapun 'kebaikan di akhirat' adalah surga dan ampunan Allah. Ada juga ulama yang mengatakan bahwa kebaikan di situ bersifat umum untuk seluruh kebaikan di dunia dan akhirat" (Syarh Shahih Muslim, 17:13)