Pernikahan artinya hidup bersama dengan orang yang sama dalam waktu lama. Menikah artinya mencintai orang yang sama dalam waktu lama. Apakah "lama" identik dengan membosankan? Tentu saja tidak.
Pasangan suami istri yang pandai mengelola dinamika kehidupan pernikahan, tak akan merasakan kebosanan meskipun harus melewati hari-hari dengan orang yang sama. Mereka memahami bahwa tak ada yang akan terjadi "dengan sendirinya"; segala sesuatu ada sebab dan akibatnya.
Suami istri yang bersedia untuk berjuang, tentu tak akan membiarkan pernikahan dilanda kejenuhan, kebosanan dan kelelahan. "Put effort into your marriage. Berjuanglah dalam menjaga pernikahan Anda," ujar Shazia Ahmad dari lembaga konseling Seekers Guidance (2022).
Salah satu bentuk usaha adalah saling menyesuaikan diri dengan harapan pasangan. Inilah proses adaptasi yang harus dijalani oleh suami dan istri di sepanjang kehidupan pernikahan. Harus rela berubah. Harus rela berubah, menuju kondisi yang lebih baik dari waktu ke waktu.
"You should form better habits in your home, which you want to see established in your marriage. Anda harus membentuk kebiasaan yang lebih baik dalam kehidupan rumah tangga, yang ingin Anda wujudkan dalam pernikahan bersama pasangan," ungkap Shazia Ahmad.
Di antara hal yang harus selalu diperbarui dan dijaga adalah suasana spiritualitas. Bangun kehidupan spiritual yang sehat, untuk menjadi fondasi mengarungi perjalanan pernikahan yang sehat pula.
Shazia menyarankan, "You should seek to improve the practice of your religion with him by attending group dhikrs with him, classes, lectures, and retreats.
Anda harus berupaya meningkatkan pengamalan agama Anda bersama pasangan dengan menghadiri majelis dzikir, kelas pembelajaran, majelis taklim, dan kontemplasi".
Hari demi hari, setiap diri akan mengalami perubahan dan perkembangan. Suami dan istri tak pernah statis, akan selalu ada hal yang berubah dalam dirinya sesuai perkembangan usia, pengalaman, tantangan dan pengetahuan.