Lihat ke Halaman Asli

Cahyadi Takariawan

TERVERIFIKASI

Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Kebosanan dalam Pernikahan? Ubah Cara Pandangmu!

Diperbarui: 24 Juli 2024   14:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://imam-us.org/

Pada umumnya kebosanan dan kelelahan dalam pernikahan mulai dirasakan setelah berakhirnya masa bulan madu. Simak postingan sebelumnya di sini. Lalu bagaimana cara mengatasi gejala kebosanan dalam pernikahan?

Jika Anda mulai merasakan kebosanan dan kelelahan dalam pernikahan, harus diwaspadai dan dilakukan tindakan pencegahan. Berikut 10 cara mengatasinya, menurut Dr. Hafiz Muneeb, seorang ahli kesehatan dan sekaligus bloger produktif di platform Medium.

Pertama, Jangan Bandingkan Hubungan Anda. Simak kembali di sini.

Kedua, Temukan Sesuatu yang Baru Bersama Pasangan. Simak kembali di sini.

Ketiga, Pergi Berkencan Berdua Saja. Simak kembali di sini.

Keempat, Ubah Cara Berpikir Anda

Cara berpikir dan cara pandang Anda akan sangat menentukan bagaimana kondisi kehidupan Anda, termasuk dalam berumah tangga. Apakah Anda akan bahagia atau sengsara, sangat ditentukan oleh cara pandang dan cara berpikir Anda sendiri.

Jika seseorang selalu berpikir negatif terhadap pasangannya, maka akan mudah melahirkan kelelahan dan kebosanan berumah tangga. Jika seseorang selalu melihat dari sisi kekurangan dan kelemahan pasangan, akan sangat mudah untuk lelah dan bosan.

Hidup bersama dalam waktu yang lama dengan seseorang yang memiliki banyak kekurangan dan kelemahan, tentu akan melahirkan kelelahan. Di matanya, ia melihat sosok yang tidak menyenangkan, karena sangat banyak kekurangan dan kelemahan ada pada pasangan.

Sebaliknya, jika Anda melihat pasangan dengan cara pandang dan cara berpikir positif, niscaya Anda akan selalu bersyukur. Anda lebih banyak melihat kelebihan dan keutamaan ada pada pasangan. Setiap kali melihat pasangan, yang Anda temukan adalah berbagai kebaikannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline