Lihat ke Halaman Asli

Cahyadi Takariawan

TERVERIFIKASI

Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Relationship Goals, Realitas atau Pencitraan?

Diperbarui: 4 Desember 2023   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: tirto.id 

Semenjak era medsos, dengan mudah kita menyaksikan postingan netizen yang mengunggah kemesraan hubungan dengan pasangan. Sepasang kekasih, atau pasangan suami istri, yang tengah berlibur ke destinasi wisata. Mereka tampak demikian romantis dan mesra.

Suasana kemesraan seperti itu yang dinilai sebagai "relationship goals". Bahkan banyak netizen membuat tagar #relationshipgoals untuk memberikan apresiasi terhadap pasangan yang tampak mesra di medsos.

Namun, apakah relationship goals hanya sebatas unggahan di medsos? Jika demikian, maka apa bedanya dengan pencitraan? Sepasang suami istri yang membuat citra harmonis dan mesra, padahal mereka tengah dihantam badai permasalahan rumah tangga.

Apa Makna Relationship Goals?

Sepertinya tidak ada makna baku untuk istilah ini. Dari beberapa referensi, dapat kita temukan pengertian relationship goals adalah kondisi hubungan yang mampu mencapai kesamaan tujuan, sehingga memunculkan rasa harmoni, nyaman, aman, tentram, dan penuh cinta kasih.

Psikolog Barton Goldsmith menyatakan, relationship goals adalah sebuah hubungan di mana masing-masing individu memiliki kepercayaan satu dengan lainnya. Mereka saling percaya bahwa keadaan kehidupannya akan semakin baik dan semakin kuat ketika dijalani bersama.

Barton Goldsmith meyakini, sesuatu yang dilakukan secara bersama lebih mempunyai power daripada dilakukan secara sendirian. Relationship goals bukan hanya soal hubungan yang sehat, melainkan harus bisa memberikan kesenangan antara satu dan lainnya.

"Ingat bahwa sesuatu yang dilakukan bersama lebih powerful jika dilakukan berdua, dibanding jika dilakukan sendirian. Relationship goals tidak hanya menciptakan hubungan yang sehat, namun juga menyenangkan," ucap Barton.

Psikolog Stephanie A. Sarkis bahkan menambahkan penilaian soal keuangan. Stephanie menyatakan, pasangan dikatakan sebagai relationship goals adalah ketika mereka mempunyai rencana yang sama soal keuangan. Rencana tersebut bukan hanya terkait menabung saja, melainkan juga terkait tentang pengeluaran.

"Anda dan pasangan memutuskan bersama sebelum melakukan pembelian yang mengeluarkan uang banyak," ujar Stephanie. Mereka berdua tidak bertengkar tentang pengeluaran uang, karena sudah memiliki mekanisme pembuatan kesepakatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline