Lihat ke Halaman Asli

Cahyadi Takariawan

TERVERIFIKASI

Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Waspadai "Emotional Abuse", Perusak Keharmonisan Keluarga

Diperbarui: 22 Agustus 2023   22:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.abc.net.au/

"Emotional abuse is a little more difficult to spot because you may doubt yourself, and wonder if you are being overly dramatic" --AbuseWarrior, 2023.

Pelecehan emosional (emotional abuse) adalah salah satu jenis pelecehan yang banyak ditemukan dalam kehidupan pernikahan. Bahkan tidak jarang menjadi penyebab perceraian.

Pelecehan emosional ditemukan dengan pola yang berbeda-beda. Kecemburuan yang intens dan tidak beralasan, penghinaan, intimidasi, mengisolasi, pengekangan, sikap meremehkan, mengancam, menekan, adalah contoh perilaku yang banyak dijumpai dalam pernikahan tidak sehat.

Pelaku bisa menggunakan berbagai cara sejak dari yang paling sederhana. Misalnya, mulai dengan kecurigaan, ditindaklanjuti dengan kontrol yang berlebihan terhadap semua hal yang dilakukan pasangan.

Pelecehan emosional dalam bentuk penghinaan, bisa saja diawali dari gurauan kecil. Namun kemudian berkembang menjadi hinaan dan caci maki terhadap pasangan.

Lebih Sulit Dikenali

"Emotional abuse comes in a variety of different forms, and no two cases are the same"  --AbuseWarrior, 2023.

Umumnya, korban pelecehan emosional lebih sulit dikenali dibandingkan dengan kekerasan fisik. Tanda-tanda kekerasan fisik akan lebih mudah dikenali pada korban, dibandingkan dengan tanda-tanda pelecehan emosional. Wajah lebam, berdarah, luka memar, adalah tanda-tanda penganiayaan fisik yang jelas.

Pelecehan emosional lebih sulit dikenali karena seseorang bisa jadi meragukan diri sendiri dan bertanya-tanya, apakah dirinya bersikap terlalu dramatis dan melebih-lebihkan keadaan? Seorang istri bisa jadi akan menyalahkan diri sendiri atas keadaan tidak nyaman yang diperolah dari suami.

Meskipun sulit dikenali, namun ada beberapa contoh tindakan yang dapat mengindikasikan pelecehan emosional.

  • Suami/istri secara vulgar mengatakan hal-hal yang meremehkan dan merendahkan harga diri pasangan.
  • Suami/istri melontarkan kata-kata atau tindakan yang menghina dan menyakiti pasangan.
  • Suami/istri membentak, berteriak dan meninggikan suara kepada pasangan.
  • Suami/istri mempermalukan pasangan di depan orang lain.
  • Suami/istri melontarkan fitnah dan tuduhan keji kepada pasangan tanpa disertai bukti.
  • Suami/istri memberikan ancaman kepada pasangan atau menciptakan suasana yang membuat pasangan ketakutan.

Dampak Pelecehan Emosional dalam Pernikahan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline