Lihat ke Halaman Asli

Cahyadi Takariawan

TERVERIFIKASI

Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Para Santri Cilik di Pentas Literasi

Diperbarui: 19 Mei 2023   18:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen Pondok Pesantren Ibnu Abbas Klaten

Sore hari ini, Jumat 19 Mei 2023, saya menghadiri agenda "Launching Bersama" 7 buku karya para penulis di Pondok Pesantren Ibnu Abbas Klaten, Jawa Tengah. Saya sungguh sangat berbahagia, bisa menjadi salah satu mentor menulis di pondok pesantren ini.

Di antara para penulis hebat dari Ibnu Abbas adalah Ustadz Dr. Umarulfaruq Abubakar, Dr. Elly Damaiwati, Ustadz Kusyaeni, dan Ustadz Nanda Kusuma Putra. Mereka ini sudah memiliki banyak karya tulis sebelumnya. Mereka inilah yang selalu memotivasi para ustadz dan para santri Ibnu Abbas untuk produktif menulis.

Tentu saja dorongan yang paling utama adalah dari Direktur Pondok Pesantren Ibnu Abbas, Dr. Hakimuddin Salim, Lc., MA. Beliau juga banyak menulis, dan memberikan motivasi kepada para ustadz dan para santri untuk banyak menulis. Beliau ingin Ponpes Ibnu Abbas benar-benar menjadi "madrasah" yang berperan membangun peradaban.

Di antara hal yang sangat menggembirakan dari forum sore ini adalah munculnya para penulis cilik. Mereka santri kelas 6 Kuttab Ibnu Abbas --setara Sekolah Dasar. Tiga santri telah berhasil menulis buku solo, dan ikut dilaunching bersama karya para ustadz.

dokumen Pondok Pesantren Ibnu Abbas Klaten

Penulis cilik pertama yang tampil dalam agenda "Launching Bersama" adalah dek Mamduh Firas El Zuhaili. Penulis cilik yang biasa dipanggil Firas ini, merupakan santri kelas 6 Kuttab Ibnu Abbas. Ayahnya adalah Kusyaeni, seorang ustadz yang mengajar di Pondok Pesantren Ibnu Abbas, dan bukunya turut dilaunching pula.

Buku karya dek Firas ditulis dalam waktu 8 bulan, saat belajar di kelas 6 Kuttab. Ia menulis menggunakan bulpen di buku tulis. Setelah selesai menulis, ia memindahkannya ke laptop.

Saat saya tanya apakah mengalami kesulitan saat memindahkan ke laptop, ia mengaku tidak ada kesulitan. "Hanya saja, terkadang waktunya lama", ujar Firas.

Kapan ia menulis? "Biasanya saya menulis setelah Asar, setelah Maghrib, atau sebelum Subuh", jawab dek Firas. Adapun bahan yang ditulis, semuanya berasal dari pelajaran para ustadz dan ustadzah di Kuttab.

Firas menulis buku fiksi, karena menurutnya lebih mudah menulis fiksi. Kesulitan yang dirasakan saat membuat buku adalah saat merencanakan alur atau kerangka cerita. Demikian pula saat harus menentukan ending cerita, ia merasa kesulitan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline