Lihat ke Halaman Asli

Cahyadi Takariawan

TERVERIFIKASI

Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Jaket Sobek Hadiah Istri, Episode Kesetiaan Laki-laki

Diperbarui: 17 November 2022   08:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: @arafahkube

Catatan Laki-laki (10)

Ketika engkau mencintai seseorang, semua hal yang terkait dengannya, akan selalu menjadi kenangan indah saat ia sudah tiada. Warna kesukaannya, makanan dan minuman kegemarannya, benda-benda yang lekat dengannya, semua menjadi kenangan yang mengesankan.

Pun tentang kakek yang satu ini. Kakek yang tinggal di daerah Al-Usayfirin, sekitar dua kilometer arah barat dari pintu 318 Masjid Nabawi, Madinah Al-Munawarah.

Usianya sudah mendekati 70 tahun, namun ia memilih hidup sendiri. Kesedihan 20 tahun lalu saat sang istri dipanggil menghadap Ilahi, membuatnya tak ingin menikah lagi. Ia habiskan waktu untuk ibadah melakukan kebaikan setiap hari.

Namanya Hasan. Menjelang Subuh, ia sudah tiba di Masjid Nabawi dengan berjalan kaki. Menunaikan shalat malam, sembari menunggu shalat Subuh berjamaah, hingga syuruq tiba.

Pagi yang gelap, dengan bertelekan pada tongkat, ia tiba di pelataran Masjid Nabawi. Tak sengaja aku melihatnya yang melintas di pelataran masjid. Secara reflek aku bergegas menghampiri kakek untuk membantunya memasuki Masjid Nabawi.

Aku merasa mungkin saja sang kakek akan kesulitan dan memerlukan bantuan. Namun dengan cepat sang kakek menolak tawaranku. "Laa... khalas ya akhi, Allahu ma'i.. insyaallah aqwa minka walau yashghuruni bis sanawat..." ujar sang kakek.

Ia tidak mau dibantu. Ia sudah rutin setiap pagi melakukannya sendiri. Berjalan dari rumahnya menuju Masjid Nabawi. "Tidak perlu kamu bantu Nak. Ada Allah bersamaku. Insyaallah aku lebih kuat dari kamu walau kamu bertahun tahun lebih muda dariku," ujarnya sambil tersenyum.

Aku sungguh terhenyak mendengar jawaban itu. Subhanallah, kakek yang amat salih. Meski mengenakan tongkat, kaki dan badannya masih kuat untuk berjalan 2 km menuju Masjid Nabawi.

Didorong rasa penasaran, akupun mengikuti sang kakek, berjalan di belakangnya. Setiba di dalam Masjid, ia menunaikan shalat sunnah dua rakaat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline