Lihat ke Halaman Asli

Cahyadi Takariawan

TERVERIFIKASI

Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Jangan Putus Asa, Jodoh adalah Akumulasi Usaha

Diperbarui: 31 Mei 2022   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Apakah memahami logika ketemu jodoh itu rumit? Coba pahami logika ketemu rezeki. Apakah rumit? Mari simak dua kisah berikut ini.

Cerita pertama, tentang Iwan.

Iwan setiap hari pergi ke masjid. Beribadah, shalat, dzikir, doa, i'tikaf, tilawah, istighfar, sepanjang hari. Iwan berpuasa Dawud, yaitu sehari berpuasa sehari tidak. 

Ia terus berdoa agar mendapatkan rezeki. Jarang sekali ia di rumah bersama anak dan istri. Ia fokus ibadah di masjid, setiap hari, setiap malam.

Iwan tidak memiliki pekerjaan yang membuatnya mendapat penghasilan. Ia khawatir terpedaya oleh dunia. Iwan meyakini, dunia tidak usah dicari. Dunia akan datang sendiri. Yang paling penting adalah mencari akhirat dengan terus menerus ibadah di masjid.

Keluarganya hidup dalam kesulitan. Tidak ada uang yang bisa digunakan untuk membeli makanan dan keperluan hidup lainnya. 

Iwan merasa heran, ia sudah rajin berdoa, mengapa rezeki tidak kunjung tiba? Ia sudah meminta kepada Allah --mengetuk pintu langit, mengapa tak juga mendapat kelapangan rezeki?

Cerita kedua, tentang Budi.

Setelah menikah, Budi mulai menekuni usaha. Ia berjualan makanan di pasar. Ia bekerja keras untuk melancarkan usahanya dengan berbagai strategi dan taktik. Tak lupa Budi berusaha membanyak relasi dan juga jaringan. Namun usaha pertama ini gagal. Bangkrut. Ia pun memulai usaha kedua.

Sekarang Budi berjualan pakaian. Sekarang ia tingkatkan pengetahuannya. Budi menjual pakaian secara online. Ia pun menekuni strategi marketing online. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline