Lihat ke Halaman Asli

Cahyadi Takariawan

TERVERIFIKASI

Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Strong Family, Usai Ramadan Makin Bersemi

Diperbarui: 26 April 2022   13:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

Ada sangat banyak pendekatan dalam pembahasan tentang keluarga. Semua memiliki kekhasan masing-masing dalam cara pendekatannya.

Salah satu cara pendekatan itu adalah "family strengths framework" yang memiliki paradigma berbeda dalam memandang keluarga. Family strengths framework lebih fokus kepada hal-hal positif yang dimiliki oleh keluarga sehingga mampu bertahan dalam berbagai masalah ataupun krisis yang dihadapi keluarga.

Pada dasarnya, model ini tidak mengabaikan masalah ataupun kesulitan yang dialami keluarga, namun lebih memfokuskan pada kekuatan yang dimiliki keluarga untuk membangun keluarga yang lebih kuat dalam menghadapi tantangan (DeGenova, Stinnet & Stinnet, 2011; Olson & DeFrain, 2006). Pandangan ini bercorak positivistik dan optimistik dalam memandang keluarga, mengajak berpikir secara positif dalam mengupayakan kekuatan keluarga.

Konsep tentang family strengths pertama kali diteliti oleh Herbert Otto pada tahun 1962 dan dilaporkan dalam Important Notes About Family Strengths from Olson (2006). Otto mendefinisikan family strengths sebagai karakteristik secara sosial dan psikologis yang menciptakan rasa positif terhadap identitas keluarga, meningkatkan kepuasan dalam berinteraksi di antara anggota keluarga, dan mendorong perkembangan potensi masing-masing anggota keluarga (Wheeler, 2008).

Pada perkembangan selanjutnya, banyak ahli yang melakukan penelitian di ranah yang sama, antara lain Nick Stinnett dan John DeFrain (dalam DeGenova, Stinnet & Stinnet, 2011). DeFrain dan tim telah melakukan penelitian dalam kurun waktu lebih dari 30 tahun yang melibatkan 200 peneliti, lebih dari 65 penelitian, lebih dari 3000 anggota keluarga, lebih dari 40 negara di seluruh benua.

Dari penelitian panjang yang telah dilakukan itu, Defrain mendefinisikan bahwa keluarga yang tangguh (strong family) adalah keluarga yang saling mencintai dan saling peduli satu sama lain. Keluarga seperti ini saling terhubung dan tergantung satu dengan yang lain, memiliki waktu berkualitas bersama pasangan, memiliki komitmen yang kuat, serta saling memberikan apresiasi dan afeksi.

Prinsip Dasar Keluarga Tangguh 

Dari serangkaian penelitian panjang, Defrain menemukan, ada banyak prinsip keluarga tangguh (strong family). Di antara prinsip keluarga tangguh menurut hasil studi Defrain (2019) adalah:

Prinsip 1 : Keluarga yang kuat merupakan hal penting untuk perkembangan komunitas dan budaya yang kuat. Sebaliknya, komunitas dan budaya yang kuat akan mempromosikan dan menjaga keluarga yang kuat

Hubungan keluarga, komunitas, dan budaya merupakan hubungan yang resiprokal. Apabila keluarga kuat, maka komunitas dan budaya menjadi kuat. Demikian pula, sebuah komunitas dan budaya yang kuat, memberikan pengaruh positif terhadap kekuatan keluarga yang ada di dalamnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline