Lihat ke Halaman Asli

Cahyadi Takariawan

TERVERIFIKASI

Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Menyayangi Menantu Sepenuh Hati

Diperbarui: 28 Juli 2021   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi hubungan mertua dan menantu| Sumber: dailymail.co.uk via Tribunnews 

Saya masih melanjutkan pembahasan tentang dinamika menantu dan mertua. Kali ini akan saya sampaikan bagaimana seharusnya mertua bersikap bijak terhadap menantu. Jadi, meninjau dari perspektif mertua.

Ketidaktepatan dalam bersikap terhadap menantu bisa memicu munculnya konflik segitiga: konflik mertua -- menantu, konflik mertua -- besan, dan konflik menantu dengan pasangannya. Sebagai mertua, hendaknya mampu memiliki sikap yang bijak dalam berhubungan dengan menantu.

Prinsip yang harus dipegangi mertua adalah, berusaha menerima, menyayangi, dan menghargai menantu. Dalam interaksi sehari-hari, baik ketika masih tinggal satu rumah, maupun ketika tinggal berbeda rumah, hendaknya selalu mengupayakan menjalankan prinsip tersebut.

Apabila Muncul Konflik dan Ketegangan

Mertua sebagai pihak yang lebih tua, hendaknya mampu menciptakan situasi dan kondisi yang menyenangkan bagi menantu. Harus berusaha menjauhi konflik dan pertengkaran dengan menantu. Berusaha menjalin hubungan yang menyenangkan dengan menantu.

Meskipun mertua sudah berusaha melakukan hal terbaik bagi menantu, tetap saja ada peluang untuk muncul ketegangan dan konflik. Ini adalah sifat umum dari interaksi antara satu orang dengan orang lainnya. Selalu berpotensi memunculkan ketegangan atau konflik.

Apabila mulai muncul ketegangan atau konflik dengan menantu, hendaknya mertua laki-laki dan perempuan menyatukan sikap dan pandangan. Jangan bertindak sendiri-sendiri. Bertindaklah sebagai tim yang kompak, untuk menemukan solusi yang mengeluarkan dari suasana konflik tersebut.

Tujuan dari sikap dan pandangan yang kompak ini adalah untuk menyayangi dan menghargai menantu, sebagaimana menyayangi dan menghargai anak sendiri. Dengan demikian, keharmonisan dalam keluarga besar tetap bisa dijaga. Dampaknya, keharmonisan dalam keluarga menantu juga bisa dijaga..

Berada pada "Pihak yang Sama"

Mertua laki-laki dan perempuan harus berada "di pihak yang sama" ketika tengah mengalami konflik dengan menantu. Ketika mertua laki-laki dan mertua perempuan berada di pihak yang berbeda, akan berdampak mereka tidak kompak, sehingga berpeluang semakin memperparah konflik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline