"You could have the cleanest house in the world but she'll find some non-existent speck of dust to point at and complain about how filthy your home is" (Mykh, 2021).
Saya tergelitik dengan tulisan Mykh Goldstein berjudul "10 Signs You Have A Toxic Mother-In-Law and How To Deal", yang diunggah di blog The Minds Journal (2021). Membaca artikel itu serasa mendapat ungkapan 'curhat kelas berat' menantu terhadap mertuanya.
Mertua beracun (toxic mother-in-law), istilah yang digunakan Mykh, dengan penjelasan yang sangat ekstrem. Ternyata bukan hanya di Indonesia ya, renik-renik problem mertua -- menantu. Di semua negara punya cerita yang sama. Cenderung bergenre horor.
Benar, penggambaran Mykh tentang mertua beracun seperti membaca kisah fiksi horor atau misteri. Apakah Anda siap membacanya? Jika tidak siap, tak perlu diteruskan membaca. Karena Mykh mengajak kita memasuki "dunia lain" yang menyeramkan.
10 Tanda "Mertua Beracun"
Menurut Mykh (2021), ada sepuluh tanda 'mertua beracun', yang sangat berbahaya bagi kehidupan keluarga anak dan menantunya. Sepuluh tanda mertua beracun itu adalah sebagai berikut:
1. Mertua yang tidak pernah mengaku salah
"A toxic mother-in-law will never admit she has made a mistake, ever; apologizing is something she does not believe in" (Mykh, 2021).
Ibu mertua yang beracun tidak akan pernah mengakui bahwa dia telah melakukan kesalahan. Meminta maaf adalah suatu tindakan yang tidak pernah dia percayai. Bahkan jika dia melakukan kesalahan besar, dia akan tetap bersikeras bahwa dia benar.
Dia suka merendahkan Anda, dan mempermalukan Anda, tetapi tidak mau bertanggung jawab atas tindakannya. Dia bisa memicu Perang Dunia III tetapi meyakini bahwa dia tidak salah, dan orang lain yang selalu menjadi masalahnya. Dia hanya akan menyalahkan Anda atau pasangan Anda.
2. Mertua yang tidak mau mendengarkan menantu