Alhamdulillah, engkau telah menyelesaikan pembelajaran di tingkat SMA, Nak, dan kini engkau bersiap menempuh pembelajaran lanjut di Universitas. Pandemi Covid-19 membuat tak ada upacara wisuda di sekolahmu, kecuali wisuda online melalui Zoom Meeting --di rumah masing-masing. Tak ada tasyakuran akhirus sannah yang biasanya meriah. Kini semua melakukan tasyakur di rumah.
Baju wisuda yang sudah engkau siapkan bersama teman-teman, saksi bahwa engkau telah usai menempuh proses pembelajaran, untuk meneruskan proses berikutnya sesuai pilihan. Baju itu telah engkau pesan beberapa pekan sebelum Covid-19 datang. Baju yang semestinya kalian kenakan untuk mengabadikan kenangan kebersamaan. Baju yang semestinya kalian kenakan sepenuh keceriaan, sebelum akhirnya berpisah setelah menjalani kebersamaan tiga tahun di pesantren dengan segala perjuangan.
Bersyukurlah, Nak, engkau telah menempuh jalan menuntut ilmu. Wisuda bukanlah faridhah, wisuda bukan sebab yang menjadikanmu mulia. Ilmu-lah yang membuatmu mulia. Tak apa tak ada wisuda sebagaimana mestinya. Untungnya, wisuda bukanlah bagian yang paling penting dari sebuah proses pembelajaran. Untungnya, yang diwajibkan untuk kita lakukan adalah menuntut ilmu, bukan wisuda.
Nabi mulia Saw telah bersabda,
"Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim" (HR. Ibnu Majah no. 224, dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani)
Untungnya, yang memudahkan jalan menuju surga adalah proses menuntut ilmu, bukan wisuda. Nabi mulia Saw telah bersabda,
"Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim).
Untungnya, yang membuatmu ditinggikan derajatnya adalah karena ilmu, bukan karena wisuda. Allah telah berfirman,
"Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat" (QS. Al-Mujadilah: 11).
Bersyukur dan berbahagialah Nak. Kini engkau telah bersiap menapaki jenjang pembelajaran berikutnya. Semoga Allah mudahkan dan Allah berkahi. Dengan bangga kami sebut namamu, Dihya Khalifa, alumni SMAIT Ihsanul Fikri, Magelang Jawa Tengah. Kisah namamu pun pernah aku ceritakan di sini