Lihat ke Halaman Asli

Cahyadi Takariawan

TERVERIFIKASI

Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Rumah Tangga Gersang, Apanya yang Hilang?

Diperbarui: 25 Maret 2020   15:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Picture : www.quotemaster.org

Beberapa pasangan suami istri bertanya kepada saya, mengenai kondisi rumah tangga mereka yang gersang dan berjalan hambar saja. Jika disebut cinta, "Kami tidak mengetahui apakah kami berdua saling mencintai". Jika ditanya bahagia, "Rasanya sejak menikah ya hanya begini begini saja". Tidak bergairah, tidak bertenaga, tapi juga tidak terjebak masalah yang parah.

Pertama kali saya minta mereka untuk mengurai komponen cinta yang ada dalam diri mereka masing-masing, dan kemudian merefleksikan dalam kehidupan rumah tangga. Cinta itu bukan kata-kata, namun sebuah energi aktif yang bisa dipelajari komponen-komponennya. Dengan mengetahui komponen cinta, akan bisa dievaluasi apa yang kurang, apa yang hilang, apa yang tidak ada dalam rumah tangga mereka.

Mengurai Komponen Cinta

Cinta itu terdiri dari tiga komponen aktif, yaitu intimacy (keintiman), passion (hasrat, gairah), dan commitment (komitmen). Jika tiga komponen aktif ini ada semuanya, maka rumah tangga anda akan bahagia dan bertenaga. Jika hanya memiliki salah satu saja dari ketiganya, cinta hanya bernilai sepertiga. Jika memiliki dua komponen, cinta bernilai dua pertiga.

Komponen Pertama, Komitmen Bersama

Komponen pertama dari cinta adalah komitmen. Saat akad nikah, telah terucap janji suci. Al Qur'an menyebut akad nikah sebagai "mitsaqan ghalizha", ikatan atau perjanjian yang kokoh (QS. An-Nisa': 21). Inilah makna komitmen dalam pernikahan.

Menikah membuat anda harus memenuhi hak dan kewajiban bersamanya, tidak mengingkari janji yang sudah terikrar sejak akad nikah, selalu setia bersama pasangan dalam keadaan suka maupun duka, dalam bahagia maupun airmata. Anda membangun komimen bersama pasangan, untuk menjalani kehidupan bersama-sama hingga di surga.

Komponen Kedua, Keintiman Hubungan

Komponen kedua adalah keintiman (intimacy). Menikah artinya anda harus membangun keintiman dengan pasangan. Ada suasana lekat yang kuat dengan pasangan, sangat intim, dan memiliki kenyamanan serta kedekatan emosional.

Al Qur'an menggambarkan kelekatan ini dengan ungkapan "hunna libasullakum wa antum libasullahunna", istri kalian adalah pakaian bagi kalian, dan kalian adalah pakaian bagi istri kalian (QS. Al-Baqarah: 187).

Salah satu sifat pakaian bagi tubuh adalah melekat, sangat intim, tanpa jarak. Demikianlah semestinya corak dan sifat hubungan suami istri, selalu melekat satu dengan yang lain, seperti pakaian menempel di badan, dengan kelekatan yang melegakan. Bukan kelekatan yang menyesakkan atau menyakitkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline