Beberapa postingan terdahulu sudah saya sampaikan tentang konsep lima bahasa cinta. Pada postingan kali ini, akan saya sampaikan tentang "bahasa cinta dominan" yang harus kita temukan dari pasangan.
Pada dasarnya setiap manusia senang dengan lima jenis bahasa cinta yang sudah kita bahas dalam postingan sebelumnya. Namun biasanya ada bahasa cinta yang dominan dalam dirinya. Mungkin satu jenis, mungkin pula lebih dari satu, gabungan dari dua atau tiga tipe bahasa cinta. Tapi ada yang paling dominan.
Nah, dengan memahami bahasa cinta yang dominan dari pasangan, maka anda bisa mencintainya sebagaimana ia ingin dicintai---bukan sebagaimana yang ingin anda lakukan untuk mencintainya. Ini hal yang sangat berbeda. Jika anda tidak mengetahui bahasa cinta pasangan yang dominan, maka anda mengekspresikan cnta dengan cara yang anda inginkan, atau dengan cara yang anda ketahui dan anda kenal selama ini. Walau anda sudah menunjukkan cinta, namun cara yang anda lakukan itu tidak ia kenal, karena bukan tipe bahasa cintanya.
Jika anda dapat memahami bahasa cinta dominan anda sendiri, dan memahami bahasa cinta dominan pasangan, maka anda dapat mengungkapkan rasa cinta kepada pasangan dengan lebih baik; dan membuatnya mengerti akan besarnya rasa cinta anda. Yang perlu anda lakukan adalah mengungkapkan cinta kepada pasangan dengan menggunakan bahasa cinta dominan dia, bukan dengan bahasa cinta dominan anda. Bahasa cinta dominan dia itu adalah bahasa cinta yang paling dia mengerti, yang dengannya ia merasa anda benar-benar mencintainya.
Pasangan Berbeda Bahasa Cinta
Saya kembali mengajak anda untuk melihat contoh sepasang suami istri yang memiliki memiliki bahasa cinta berbeda. Sebut saja, suami bernama Bagus dan istri bernama Ayu. Pasangan muda usia ini sering dihinggapi masalah, lantaran Ayu menuduh Bagus tidak mencintainya.
Tuduhan ini muncul karena selama ini Bagus tidak pernah menyatakan kalimat yang menunjukkan perasaan cinta. Ayu sangat ingin mendengar kata-kata romantis dari Bagus, seperti 'I love you', atau 'aku sayang kamu' atau 'aku kangen banget' atau 'aku sangat bahagia hidup bersamamu' dan yang semacam itu. Sayang sekali, Bagus tidak pernah mengucapkannya.
Bagi Ayu, kalimat-kalimat romantis itu sangat ditunggu-tunggu. Bagi Ayu, begitulah seharusnya suami istri, sebagaimana yang sering ia lihat di film-film roman atau ia baca di novel percintaan. Maka ketika Bagus tidak pernah mengucapkannya, Ayu menganggap Bagus tidak sungguh-sungguh mencintainya. "Kamu bahkan tidak pernah mengatakan bahwa kamu mencintai aku", ujar Ayu. Sangat jauh kondisi keluarga yang saat ini dirasakan Ayu, dengan bayangan keindahan serta kebahagiaan sebuah keluarga. Menurut Ayu, keinginannya itu sangat wajar dan tidak berlebihan.
Tentu saja Bagus mencintai Ayu, dan ia tidak terima jika dikatakan tidak mencintai Ayu hanya karena tidak mengucapkannya. "Apakah rasa cinta harus diungkapkan dengan kata-kata? Aku bahkan sudah membuktikan lewat tindakan nyata. Bukan saja dengan kata-kata", jawab Bagus.
"Aku memang tidak pandai menyusun kata-kata romantis, tetapi aku selalu ingat hari ulang tahunmu dan selalu ada hadiah istimewa untuk merayakannya. Aku selalu ingat hari pernikahan kita dan pasti kita merayakan dengan tamasya keluar kota", ungkap Bagus.
"Bagaimana aku bisa mengerti cintamu, jika kamu tidak pernah mengatakannya kepadaku" sanggah Ayu.