Ada sangat banyak faktor yang bisa membawa kebahagiaan keluarga, ditinjau dari semua sisi secara utuh. Ada faktor yang bersumber dari personal penghuninya, ada faktor yang bersumber dari kondisi rumah, ada faktor yang bersumber dari fasilitas, ada faktor yang bersumber dari lingkungan, dan lain sebagainya.
Dari segi personal penghuni, yang membentuk kebahagiaan keluarga adalah suami yang salih, istri salihah dan anak-anak yang salih serta salihah. Pada tulisan kali ini, saya hanya akan membahas satu sisi, yaitu istri yang salihah.
Istri merupakan salah satu tulang punggung keluarga, maka apabila istri memiliki watak, sifat dan karakter yang baik, keluarga pun akan baik. Sebaliknya, apabila istri memiliki watak, sifat dan karakter yang buruk, maka keluarga pun akan buruk. Hal ini bukan hanya kalimat sugesti atau motivasi.
Namun sudah sejak berabad yang lalu dinyatakan oleh Nabi Saw dalam berbagai hadits beliau tentang wanita atau istri salihah. Berbagai keterangan hadits menunjukkan betapa sangat fundamental peran istri dalam membangun kebaikan, keberkahan dan kebahagiaan keluarga.
Istri Salihah: Modal Kebahagiaan Keluarga
Sedemikian penting peran istri, sampai Nabi Saw menggambarkannya sebagai sebaik-baik perhiasan dunia. Seorang lelaki yang kaya raya dengan fasilitas hidup yang serba mewah serta melimpah ruah, tidak akan memberikan kebahagiaan yang optimal apabila di rumahnya tidak ada istri salihah.
Jika istri tidak salihah, justru akan menjadi sumber petaka yang dahsyat, disebabkan berlimpahnya harta dunia yang dimiliki keluarga. Semua keekayaan yang dimiliki seorang lelaki, tidak ada yang bisa menyamai nilai seorang istri salihah.
Nabi Saw bersabda, "Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita salihah" (HR. Muslim no. 1467).
Masyaallah, istri salihah adalah sebaik-baik perhiasan dunia. Andai hidup penuh kesederhanaan, namun dalam rumah itu ada istri salihah, sudah mencukupi untuk memberikan kebahagiaan keluarga. Istri salihah juga disebut sebagai satu dari empat faktor pembentuk kebahagiaan manusia, sebagaimana sabda Nabi Saw:
"Empat perkara termasuk dari kebahagiaan, yaitu wanita (istri) yang salihah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang salih, dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman. Dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan yaitu tetangga yang jelek, istri yang jahat (tidak salihah), kendaraan yang tidak nyaman, dan tempat tinggal yang sempit." (HR. Ibnu Hibban dalam al-Mawarid hlm. 302, Syaikh Albani mensahihkan dalam Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah no. 282).
Hati yang pandai bersyukur, lisan yang selalu berdzikir, merupakan tanda kebaikan seseorang. Namun apabila dilengkapi dengan istri yang salihah, sempurnalah kebahagiaan dan kebaikan orang tersebut. Umar ibnul Khaththab ra pernah bertanya kepada nabi Saw, "Wahai Rasulullah, harta apakah yang sebaiknya kita miliki?"