Saya sering merasa geli dan tersenyum-senyum sendiri saat Mamah, muballighah favorit saya, menjawab dengan lugas dan tegas setiap pertanyaan ibu-ibu majlis taklim yang hadir dalam acara live di televisi.
“Mamah, suami saya orangnya sangat temperamental. Dia sangat galak dan pemarah, Saya sering dipukul dan dimarahi, Hampir setiap hari ada pukulan dan kemarahan”, itu contoh curhat seorang ibu rumah tangga di forum bersama Mamah.
“Ibu salah memilih suami. Makanya pilih suami yang bener.....”, jawab Mamah mengawali jawaban.
Jawaban yang sangat lugas, tepat dan tegas. Memberikan pelajaran dan peringatan kepada setiap wanita lajang, agar tidak salah dalam memilih calon suami. Pilihlah calon suami yang salih, yang akan mencintai, memuliakan, menjaga dan membimbing anda hingga ke surga. Hanya lelaki salih yang akan bisa memuliakan dan menghormati wanita, tidak akan menyakiti, mentelantarkan atau menyia-nyiakan istrinya.
Pondasi Kebaikan Agama
Sebagaimana telah saya sampaikan dalam dua postingan terdahulu dalam proses memilih isteri, demikian pula bagi wanita lajang saat memilih calon suami, hendaklah ia menentukan kriteria terlebih dahulu agar tidak terjebak ke dalam pragmatisme atau jebakan situasi sesaat. Kadang penampilan seorang laki-laki sedemikian menarik dan tampak terhormat, akan tetapi kepribadiannya tidak bisa ditebak hanya oleh penampilan fisik semata-mata.
Ketertipuan oleh casing atau penampilan memang sangat mungkin terjadi oleh karena sikap keberpura-puraan, atau asesoris dan atribut yang melekat pada diri seseorang. Suatu ketika Nabi saw bertanya kepada para sahabat, ketika ada seorang laki-laki kaya lewat di hadapan beliau, "Bagaimana pendapat kalian tentang orang itu ?"
"Kalau dia meminang wanita pasti diterima, kalau menolong orang akan berhasil dan jika bicara akan didengar orang", jawab para sahabat.
Nabi saw terdiam. Tidak lama kemudian lewat seorang laki-laki miskin di hadapan beliau. Sembari memandang para sahabat, beliau bertanya, "Bagaimana pendapat kalian tentang orang yang ini ?".
"Jika meminang wanita pasti dia ditolak, jika menolong tidak akan berhasil dan jika bicara tidak akan didengar", jawab sahabat.
Nabi saw bersabda, "Orang ini lebih baik dibandingkan orang yang pertama tadi sebanyak isi bumi" (hadits riwayat Bukhari).