Lihat ke Halaman Asli

Cahyadi Takariawan

TERVERIFIKASI

Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Agar Bahagia, Sesuaikan Harapan Pernikahan Anda

Diperbarui: 21 Juni 2016   14:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Huffingtonpost.com

“Saya sangat kecewa dengan suami saya. Dulu saat awal berkenalan, saya mengira dia adalah sosok lelaki yang romantis. Ternyata tidak ada sisi romantisnya sama sekali. Dia adalah lelaki yang egois,” keluh seorang istri di ruang konseling.

“Saya sangat kecewa dengan istri saya. Dulu saya berharap memiliki istrinyang penuh kelembutan. Tidak saya duga ternyata dia adalah perempuan yang sangat galak dan berani kepada saya”, ujar seorang suami di ruang konseling.

Dalam kehidupan pernikahan, semua orang tentu memiliki harapan tentang pasangan hidup ideal yang diinginkan, serta kondisi keluarga yang dicitakan. 

Berbagai harapan ideal ini tentu sesuatu yang sangat wajar dan diperlukan dalam rangka untuk melakukan hal terbaik sejak proses pernikahan hingga saat menjalani hari-hari dalam kehidupan berumah tangga. Dengan harapan itu, akan membuat seorang laki-laki dan perempuan lajang memilih jodoh terbaik yang bisa diusahakan, serta menciptakan kehidupan rumah tangga terbaik yang mampu diupayakan.

Namun harus dipahami hidup berumah tangga itu tidak flat. Tidak selalu akademis, yang bisa diprediksi dengan rumus-rumus tertentu. Menjalani kehidupan pernikahan adalah tentang mengerti, memahami serta menyesuaikan karakter diri  dan pasangan. 

Kita belajar terus menerus untuk mengerti, memahami dan menyelami sifat, karakter dan kejiwaan pasangan. Kemudian berusaha untuk menyesuaikan dan menyelaraskan dengan sifat, karakter serta kejiwaan kita sendiri. Ini proses yang cukup rumit pada mulanya, namun akan mudah didapatkan dengan kesungguhan dan ketekunan.

Agar Tidak Mudah Mengalami Kekecewaan

Harapan yang sangat ideal tidak serta merta bisa didapatkan hanya karena kedua belah pihak dari suami dan istri sudah menyatakan janji untuk hidup bersama dalam suka dan duka. 

Kenyataannya, hampir semua pengantin sudah menyatakan janji untuk hidup bersama dalam suka dan duka, namun nyatanya masih sangat banyak pasangan bercerai padahal usia pernikahan mereka masih sangat muda. 

Hal ini menandakan berbagai harapan itu tidak selalu bisa menjadi kenyataan, dan kenyataan tidak selalu bisa diterima dengan sikap yang lapang.

Agar kehidupan berumah tangga tidak mudah diwarnai dengan kekecewaan, hendaknya pihak lelaki dan perempuan memperhatikan hal-hal berikut ini:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline