Lihat ke Halaman Asli

Cahyadi Takariawan

TERVERIFIKASI

Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Ngopi di Sini Penuh Narasi dan Sensasi

Diperbarui: 3 Februari 2016   12:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="ngopi di bukit menoreh"]

[/caption]Laporan Ekspedisi “Ngopi di Bukit Menoreh” Jilid Dua

Bagaimana rasanya kalau ngopi di tengah suasana keakraban, persahabatan, persaudaraan dan kebudayaan? Waw, tentu asyik banget.... Dimana lagi, kalau bukan “Ngopi di Bukit Menoreh”, kemaren pagi, Selasa 2 Februari 2016....

Ekspedisi tim Balai Budaya Gambiran (BBG) ke Kedai Kopi Menoreh (KKM) Pak Rohmat kali ini adalah Jilid Kedua. Sebulan sebelumnya telah melaksanakan kegiatan serupa di KKM Pak Rohmat yang diikuti 23 peserta (lihat kembali di sini: Ngopi di Bukit Menoreh). Kali ini persertanya dua kali lipat. Limapuluh peserta dengan menggunakan delapan mobil dan beberapa motor. Waw, seru pokoknya....

Di dalam rombongan ini berhimpun para sahabat saya dengan beragam latar belakang dan profesi. Ada dosen yang sedang tidak mengajar karena liburan mahasiswa, ada anggota dewan yang sedang tidak bersidang, ada pengusaha, ada notaris, ada pedagang, ada mahasiswa, ada ibu rumah tangga, ada ustadz, ada penulis buku, ada trainer, ada konselor, ada pula awak media. Lengkap banget yah....

[caption caption="ngopi di bukit menoreh"]

[/caption]

Jam 08.30 berangkat dari Markas BBG, tiba di lokasi KKM sekitar jam 10.00 pagi karena kami sengaja berjalan santai agar bisa menikmati pemandangan di sepanjang perjalanan. Seperti biasa, pak Rohmat hangat menyambut kami di depan pintu gerbang. Kami segera diantar menuju gazebo di belakang rumah Pak Rohmat. Bahagia sekali, sekarang sudah ada dua gazebo. Sebulan yang lalu baru ada satu gazebo. Ini perkembangan yang pesat dan menggembirakan.

[caption caption="ngopi di bukit Menoreh"]

[/caption]

Sambil proses penghantaran paket kopi dan jajanan kampung untuk semua peserta, Pak Rohmat mulai bercerita tentang sejarah berdirinya KKM. “Saya hanya orang kampung, jadi tidak bisa bertutur dengan urut seperti orang pandai”, ungkapnya mengawali pembicaraan. Pak Rohmat kembali mengungkapkan keinginannya untuk membangun mushalla di lokas KKM agar para pengunjung bisa beribadah dengan nyaman.

Limapuluh paket kopi hitam lengkap dengan jajanan kampung telah terhidang. Kami semua menikmati kopi dengan bersemangat. Sebelum prosesi menyeruput kopi, Presiden BBG Bodi Dewantoro mengingatkan, bagi para pecinta kopi sejati, aroma itu sangat penting. “Jadi minum kopi itu harus diawali dengan menghirup aromanya. Disinilah kenikmatan kopi mulai terasa. Setelah itu baru menyeruput kopinya”, ujar Bodi Dewantoro.

[caption caption="ngopi di bukit menoreh"]

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline