Lihat ke Halaman Asli

Cahyadi Takariawan

TERVERIFIKASI

Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Keluarga Bahagia dan Keluarga yang Tampak Bahagia

Diperbarui: 18 November 2015   10:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Keluarga Bahagia| Ilustrasi: Shutterstock"][/caption]Untuk memahami perbedaan keluarga bahagia dan keluarga yang tampak bahagia, anda perlu membaca kisah keluarga David dan Laura berikut ini terlebih dahulu.

Anda sudah sering membaca atau mendengar kisah imajiner ini. Sebuah kisah tentang keluarga yang tampak bahagia. David dan Laura, istrinya, dikenal masyarakat luas sebagai keluarga yang bahagia. Pasangan serasi ini tinggal di sebuah desa yang jauh dari keramaian kota.

Selama enam puluh tahun berumah tangga, belum pernah mereka bertengkar atau mengalami konflik yang berkepanjangan. Banyak orang memuji kehidupan pernikahan mereka yang demikian indah dan bahagia. Bahkan tidak jarang orang iri terhadap keharmonisan keluarga mereka.

Sedemikian inspiratif kehidupan keluarga David dan Laura, sampai sebuah Tabloid Nasional mewawancarai David mengenai rahasia pernikahan bahagia mereka. Saat diwawancara, David membuka rahasia pernikahan mereka.

Berikut penuturan David:

“Peristiwa ini terjadi 60 tahun yang lalu. Saat itu kami sedang berbulan madu. Kami berdua sedang menunggang kuda melewati sebuah kebun anggur yang luas. Tiba-tiba kuda yang ditunggangi Laura tersandung, dan ia pun terjatuh.

Tetapi Laura segera bangkit dengan wajah yang gembira dan tidak marah. Ia hanya mengucapkan satu kata : “SEKALI”. Lalu ia pun kembali menunggangi kudanya.

Beberapa menit kemudian, kudanya kembali tersandung dan Laura jatuh untuk kedua kalinya. Lagi-lagi ia bangkit dengan wajah yang tetap tersenyum. Ia hanya berkata, ”DUA KALI”. Saya kagum dengan sikapnya yang santun dan sabar itu.

Saat akan kembali ke villa tempat kami menginap, kuda yang ditunggangi Laura kembali tersandung yang membuatnya jatuh untuk ketiga kalinya. Kali inipun Laura tetap menunjukkan wajah yang menyenangkan. Tapi kali ini ia mengeluarkan pistol dari dalam tasnya, dan “DOORR !!!”

Dia menembak mati kuda tersebut.

Saya sangat terkejut dengan reaksinya itu, dan langsung membentak dengan keras. “Hei, apakah kamu sudah gila? Kenapa kamu menembak kuda itu? Itu bukan kuda kita!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline