Saat ini, big data, machine learning, dan data lokasi memainkan peran besar dalam bisnis, keuangan, politik, dan hampir setiap sektor. Ada beberapa kekhawatiran yang terkait dengan data lokasi dan fitur teknologi lainnya. Meskipun penting untuk memahami risiko yang terlibat dalam big data dan GPS, mengetahui peran apa yang teknologi mainkan dalam kehidupan masyarakat saat ini juga tidak kalah pentingnya.
Meskipun masih ada masa depan yang panjang untuk big data dan data lokasi, data-data ini sudah mulai dimanfaatkan. Berikut adalah beberapa cara data lokasi dan big data digunakan untuk meningkatkan bisnis dan kehidupan di tahun 2018.
Geolokasi
Perusahaan telah menggunakan data lokasi selama bertahun-tahun. Sebagai contoh, Mastercard menggunakan data lokasi untuk membantu menghentikan tindakan penipuan dan transaksi secara real time. Perusahaan menggunakan lokasi pelanggan ketika mereka menggunakan aplikasi seluler Mastercard. Aplikasi tersebut dapat mengetahui di mana nasabah berada saat transaksi berlangsung. Jika tidak melihat nasabah di sana, ia dapat melakukan panggilan untuk mempertanyakan transaksi.
Social Check-Ins
Social check-in biasa dilakukan di media sosial, setiap orang pasti pernah melihat teman-teman Facebook mereka check-in di suatu tempat. Hal tersebut adalah salah satu cara untuk menggunakan geolokasi di media sosial. Cara lain adalah ketika perusahaan menawarkan saran-saran tertentu berdasarkan lokasi konsumen, biasanya cara ini diaplikasikan terutama oleh aplikasi restoran seperti EatStreet. Aplikasi ini dapat memberikan rekomendasi hasil personalisasi berdasarkan lokasi konsumen, interaksi sebelumnya pada aplikasi dan faktor lainnya.
Geolokasi untuk Ritel Daring
Geolokasi juga digunakan untuk ritel online. Salah satu cara peritel menggunakan geolokasi adalah mengirim pemberitahuan yang termasuk pembaruan toko terkait penjualan atau promosi.
Walaupun industri ritel sedikit tertinggal di belakang industri restoran ketika menggunakan geolokasi, peritel telah bereksperimen lebih banyak. Aplikasi seluler Starbucks memungkinkan pelanggan untuk melakukan pemesanan lebih awal, yang dapat termasuk ke industri ritel.
Geolokasi untuk Meningkatkan Pengalaman Pelanggan
Dengan lebih banyak pelanggan berbelanja online, ada penekanan yang lebih besar ditempatkan pada keseluruhan pengalaman belanja online konsumen. Sebuah laporan oleh Blue Nile Research mengatakan 70 persen pembeli B2C (Business to Consumers) menggunakan tiga atau lebih alat penelitian sebelum membuat pilihan, dan 76 persen B2B menggunakan alat penelitian yang sama.
Peritel online dapat menggunakan informasi ini untuk memastikan konsumen mendapatkan semua yang mereka dibutuhkan. Peritel dapat memastikan pengalaman positif selama seluruh proses penjualan, mulai dari mencari produk hingga membelinya.
Masa Depan Big Data dan Geolokasi
Dari meningkatkan pengalaman pelanggan dalam berbelanja online hingga menghentikan penggunaan kartu kredit yang curang, ada banyak cara big data dan geolokasi telah digunakan di masa lalu dan sedang ditingkatkan saat ini. Ada beberapa cara besar di mana geolokasi dan big data akan digunakan di masa depan.
Salah satu cara geolokasi mulai digunakan adalah agar aplikasi ride-sharing seperti Grab, Uber meningkatkan layanannya. Contohnya Uber, Uber mengumpulkan data dari penggunanya. Segera setelah seseorang mengirimkan permintaan tumpangan ke Uber, aplikasi ini akan dengan cepat menggunakan algoritme yang cocok dengan penelepon dengan pengemudi yang jaraknya paling dekat satu sama lain.
Uber juga mengumpulkan data tentang pengemudinya seperti lokasi dan jenis mobil yang digunakan sehingga dapat memberi tahu pengguna di mana pengemudi itu berada dan kendaraan apa yang harus dicari. Uber menggunakan semua data ini dan lebih banyak lagi untuk menganalisis berapa lama waktu tunggu pelanggan dan merekomendasikan di mana pengemudi harus menempatkan diri pada rute untuk mendapatkan tarif terbaik dan banyak penumpang.