Lihat ke Halaman Asli

Pak Adhitya A.W.

Pembelajar 😎

Pelajari Fiksi dan Nonfiksi, Guru MTSN 2 Bantul Ajak Cintai Buku Fisik

Diperbarui: 15 Februari 2024   15:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adhitya membaca buku bersama murid kelas 7 B (doc: aaw)

Bantul (MTsN 2 Bantul) -- "Buku adalah jendela dunia", sebuah metafora lama yang menginspirasi Adhitya selaku guru Bahasa Indonesia untuk kelas 7 di MTsN 2 Bantul mengadakan kegiatan pembelajaran yang mengondisikan anak untuk kembali mulai menyukai buku cetak sesuai bidang yang mereka suka. Kegiatan ini dilaksanakan di sayap barat perpustakaan Raudhatul Ulum MTsN 2 Bantul. Kegiatan yang terlaksana pada Senin (12/02/2024) ini mengajak peserta didik untuk memilih satu buku yang menurut mereka menarik baik dari segi isi buku maupun dari cover buku yang beraneka rupa.

Buku yang sudah dipilih oleh murid kemudian diberikan waktu selama 15 menit untuk dibaca secara singkat agar masing-masing murid bisa lebih mengenal buku pilihan mereka. Setelah proses membaca selesai guru mengajak murid untuk menentukan buku yang dipilih masuk ke dalam jenis fiksi atau nonfiksi sesuai dengan teori dasar yang sudah disampaikan di hari sebelumnya. "Saya memilih buku Batman and The Story Begin karena menurut saya buku fiksi ini menarik dan gambarnya bagus," ungkap Dhifa, siswi kelas 7 B yang ikut serta dalam kegiatan ini. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anggota kelas 7 B yang mendapatkan materi pembelajaran tentang menjadi Pembaca Efektif.Mengenali jenis buku akan membawa murid untuk memiliki kemampuan menemukan unsur-unsur instrinsik dalam sebuah buku.

dokpri

"Dari sebuah buku nonfiksi, anak-anak bisa mengenali apa itu bagian jilid buku, kata pengantar, daftar isi dan isi buku serta glosarium atau daftar kata-kata istilah dalam buku nonfiksi yang mereka baca. Sedangkan dalam buku fiksi diharapkan anak-anak bisa menemukan tema, alur cerita, penokohan dalam cerita, latar, amanat, dan gaya bahasa yang terkandung dalam buku fiksi yang mereka pilih. Tujuan besarnya adalah pada proses dan menekankan kembali pentingnya mencintai proses membaca buku fisik untuk melatih otak tetap aktif dan tidak mudah terdistraksi seperti saat mereka membaca bacaan yang berasal dari internet," pungkas Adhitya dengan penuh harap. (aaw)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline