Lihat ke Halaman Asli

Awas Penipuan Burung Jalak Bali

Diperbarui: 14 Agustus 2015   07:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14229586311063005014

Penipuan burung cukup marak terjadi di masyarakat kita. Yang lazim terjadi modusnya lewat jual beli burung. Dan terutama jual beli burung yang dilakukan secara online.

Penipuan di dunia burung sebenarnya bukan hal istimewa. Karena riilnya penipuan tidak hanya terjadi di dunia burung saja. Penipuan telah menyebar di semua sektor. Coba datanglah ke pasar kambing. Beractinglah layaknya seorang pembeli kambing beneran. Jika kualitas acting anda bener-bener mirip jurkam (juragan kambing) Anda bakal menemukan begitu banyak penjual kambing yang kurang jujur saat mempromosikan kambing miliknya. Promosi yang sudah dicampur kebohongan tentunya.

Anda mau beli motor ? Setali tiga uang dengan kasus kambing di atas. Kunjungilah salah satu show room motor bekas di kota anda. Andapun potensial ketemu calo. Jika anda tidak berhati-hati anda bakal di giring untuk membeli motor yang tidak bener dan dengan harga yang tidak bener pula. Motor yang mesinnya sudah dipreteli, dengan bodi yang digosok kinclong, sudah cukup alasan bagi para calo untuk memasang harga sampai sundul langit sambil mengatakan “Ini orisinil mas !”

Anda mau ngurus sertifikat tanah, membuat akte pendirian usaha, mengajukan ijin pendirian bangunan, memasukkan proposal tender proyek, masuk industri garmen, kulakan besi, beli sayur mesti hati-hati karena semua itu bisa menjadi sarana penipuan. Karena penipuan berpeluang terjadi di semua sector, barang maupun jasa. Jadi sekali lagi penipuan bukan menjadi monopoli dunia perburungan saja, apa lagi dunia perburungan online.

Dalam beberapa hari ini saya mendapat beberapa pengaduan dari orang-orang yang ditipu saat bertransaksi burung. Sebenarnya rata-rata modusnya masih modus lama. Misalnya begini. Si A menawarkan burung jalak bali dengan harga miring banget bahkan hanya sekitar 30% dari harga dimana saya biasa menjual yaitu hanya sekitar 3,5 juta sepasang. Kemudian calon pembeli melakukan tawar menawar.

Setelah deal dan disepakati cara pembayaran dengan model transfer, dijanjikan kepada pembeli bahwa burung akan dikirim hari itu juga. Namun setelah uang ditransfer, kiriman burung tidak kunjung datang. Dan celakanya nomor hp-nya sudah tidak bisa dikontak lagi.

Sebenarnya penipuan ini bermodus lama. Tapi yang aneh masih ada saja orang yang kena tipu. Dan jangan lengah penipuan ini juga berpeluang menimpa kita. Di mana sebenarnya “kehebatan” dari penipuan ini sehingga masih saja bisa memangsa korban-koran baru ?

Sebelum menjawabnya saya teringat pesan bang napi dalam iklan layanan masyarakat yang ditayangkan salah satu stasiun televisi suasta beberapa tahun lalu. Pesannya begini “Ingat kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelakunya, tapi juga karena adanya kesempatan . . .waspadalah . . . waspadalah . . . !

Dari beberapa kasus yang saya cermati, saya melihat bahwa beberapa korban penipuan di dunia online, karena “salahnya korban sendiri”. Setidaknya karena adanya andil dari sang korban. Di mana sang korban menyediakan diri untuk masuk ke dalam perangkap si penipu. Umpan paling efektif untuk menjerat calon korban adalah harga burung yang miring. Dan ini yang sering terjadi.

Si penipu tahu betul bahwa kebanyakan dalam membeli burung umumnya orang hanya berpatokan pada harga burung saja. Soal kualitas burung apa lagi legalitas burung (untuk burung-burung yang dilindungi) sebagian besar tidak perduli. Mereka hanya berfikir soal harga. Asal harganya murah ( dengan diembel-embeli burungnya bagus) maka akan dia beli.

Karena focus mereka pada harga burung maka begitu mendapatkan tawaran via internet misalnya harga sepasang jalak bali bersertifikat hanya tiga juta lima ratus ribu rupiah perpasang, maka mereka menjadi sangat antusias. Antusiasme inilah yang digarap lebi lanjut oleh penipu tersebut.

Begitu antusiasme calon korban sudah terbaca oleh sang penipu maka si calon korban akan semakin digarap. Misalnya dengan mengatakan cukup kasih uang muka 50% saja, Ini artinya dengan uang 1,75 jt saja anda sudah bisa memiliki sepasang jalak bali. Coba siapa yang tidak ngiler ?

Setelah itu pada saat pengiriman tiba-tiba ada kabar dari fihak ekspedisi yang menagih premi asuransi sebesar 50%. Ketika ditanyakan kok pakai bayar premi asuransi segala dan besarnya kok sampai 50% ? Fihak ekspedisi abal-abal tersebut bilang bahwa ini memang ketentuan di ekspedisi kami. Perdebatanpun tidak bisa dihindari. Dan selanjutnya anda sudah bisa menebak sendiri bagaimana jalan ceritanya. Silakan dilanjutkan sendiri ya . . . .

Saya ingin menyampaikan bahwa, saat anda ingin membeli burung jalak bali dengan tujuan untuk ditangkarkan sebenarnya soal pembelian burung, itu hanya salah satu aspek saja. Jika anda ingin menangkarkan burung dengan aman nyaman dan berhasil dengan baik, ada beberap aspek yang mesti anda penuhi. Berikut ini saya paparkan beberapa di antaranya.

Pertama; kelayakan burung untuk di tangkarkan. Ini menyangkut kesehatan dan kondisi burung ( tidak cacat). Ini mutlak. Anda tidak bisa berharap pada burung yang sedang sakit untuk bertelur. Anda juga tidak disarankan untuk menangkar burung yang cacat permanen. Karena bakal mengganggu jalannya penangkaran anda.

Kedua; legalitas burung. Jika anda membeli burung-burung yang dilindungi maka pastikan burung yang anda beli statusnya legal. Pastikan bahwa burung yang anda beli memiliki sertifikat. Yang kedua pastikan bahwa sertifikat burung tersebut asli bukan abal-abal. Karena di pasaran tidak sedikit beredar sertifikat burung yang kelihatannya asli tapi ternyata palsu.

Bagaimana cara mengecek sertifikat seekor burung misalnya jalak bali asli atau palsu ? Pertama minta ditunjukkan sertifikatnya. Lihatlah . . . dengan menggunakan insting anda cobalah untuk mencermati. Kira-kira sertifikat seperti ini asli atau palsu. Tunggu komentar dari suara hati terdalam anda “Ooo ini kayaknya asli . ..atau . . .ini kayaknya kok tidak meyakinkan, saya ragu kalau sertifikat ini asli . . .masak kayak begini asli . . .”. Percayalah dengan kata hati anda. Kedua; kenali nama farm dari penangkarnya. Lakukan check and recheck ke panangkarnya. Anda bisa menghubungi nomor telepon yang tercantum dalam sertifikat tersebut. Ketiga; lakukan penelitian terhadap sertifikatnya. sebagai mana contoh dalam sertifikat berikut.


Ketiga; ketersambungan informasi, dimana anda harus berusaha membeli burung tidak dengan sistim beli putus. Belilah burung tapi bukan sekedar burungnya saja. Belilah burung sekaligus membeli tatacara perawatannya. Lebih-lebih jika anda membeli burung dengan tujuan untuk ditangkarkan, maka pastikan bahwa pasca transaksi anda tetap bisa menjalin kontak dengan penjual (penangkar) sampai anda memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup tentang cara merawat dan menangkarkannya dari awal sampai burung berproduksi.

Hal ini penting anda lakukan karena proses menangkar burung itu kadang tidak sesederhana yang ada dalam teori. Anda akan selalu dihadapkan pada banyak rintangan yang dijamin pasti akan membingungkan anda. Maka agar penangkaran anda tidak mengalami kebuntuan anda harus tetap menjalin kontak dengan penjual ( penangkar). Banyak persoalan yang dirasakan sebagai persoalan besar oleh penangkar pemula, tapi bagi penangkar yang sudah pernah mengalaminya sebenarnya itu persoalan yang biasa saja. Persoalan tersebut dianggap besar hanya karena dia baru mengalami saja. Karena dalam praktiknya tidak ada penangkar yang tidak mengalami liku-liku, maka jika anda mengalam kesulitan sering-seringlah mengontak penjual (penangkar)nya.

Keempat; penguasaan teori penangkaran. Pengetahuan kita tentang penangkaran itu penting, walaupun dia bukan segala-galanya. Milikilah pengetahuan secukupnya. Jangan terlalu banyak tahu, juga jangan terlalu minim pengetahuan. Sebab banyak tahu nanti malah ragu-ragu untuk melangkah. Dan minimnya pebgetahuan hanya akan membuat jalannya penangkaran anda terseok-seok. Miliki pengetahuan secukupnya saja, setelah itu praktekkan. Dan selanjutnya anda bisa belajar sambil berjalan . .eh . . .maksud saya belajar sambil menangkar.

Kelima; istiqomah yaitu tetap tekun dalam menjalankan penangkarannya. Karena menangkar burung tidak selalu berjalan lempeng, banyak kendala dan rintangan. Maka tetap sabar dan terus menekuni penangkarannya adalah solusi terbaik. Jangan mudah berputus asa. Sebagai contoh teman saya Haji Subehan, penangkar burung cucak rawa di Kalimantan bahkan sampai lima belas tahun baru bisa menikmati hasilnya. Dan konon jumlah kandang beliau juga tidak banyak, tapi produkstivitasnya tinggi. Jadi malah efisien, dibandingkan dengan jumlah kandang yang banyak tapi produktivitas rendah. Kandang yang banyak tapi produktifitasnya rendah bisa membuat capek di badan juga capek di kantong. Beda kalau kandangnya sedikit saja tapi produktivitas tinggi. Sedikit dalam bahasa beliau ini adalah 12 kandang. Mantap to ?

Demikian sedikit sumbang saran dari saya terkait penipuan di dunia burung dan bagaimana mensikapinya. Pesan saya berlatihlah untuk menjadi orang yang tidak gampang di tipu, karena biasanya orang yang baik itu justru gampang di tipu. Menjadi orang baik itu wajib, dan menjadi orang gampang ditipu itu haram hukumnya. Latihlah diri anda jangan sampai menjadi orang baik namun mudah di tipu.

Jadilah orang baik yang selektif, namun harus tetap khusnudzon dan tanpa meninggalkan kewaspadaan anda. Sebagaimana pesan Amirul Mukmini Sayyidina Umar “Saya adalah orang baik, tapi jangan kira bahwa saya gampang di tipu.”

Semoga kita bisa meneladani sikapnya Umar Ra yaitu menjadi orang baik yang tidak mudah ditipu. Mengingatkan para penipu agar tidak melakukan penipuan lagi itu memang perlu. Tapi mendidik diri kita untuk tidak gampang ditipu itu juga penting.

Ya Allah jauhkanlah diri kami dari mentalitas menipu dan juga mentalitas untuk ditipu, Aamiin !

Yang kedua jika anda ingin membeli burung, lebih-lebih jika tujuannya untuk ditangkarkan, maka harga burung itu hanyalah masalah yang ke-sekian saja. Banyak hal lain yang jauh lebih penting dari sekedar harga burung. Yaitu terkait dengan pengetahuan tentang penangkaran. Karena itu saat membeli burung janganlah anda hanya berpatokan pada harga burung semata. Lebih-lebih jika harganya sangat miring dan transaksinya melalui online. Anda wajib berhati-hati. Pantaulah ke tempat penjualnya, setelah itu silakan anda untuk mengambil keputusan.

Sumber : http://gudangjalakklaten.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline