Alhamdulillah bulan penuh rahmat dan ampunan telah kembali di hadapan kita, Bulan dimana bagi umat muslim diperintahkan untuk menjalankan ibadah puasa. Bulan dimana saat pintu-pintu surga di buka, dan pintu-pintu neraka di tutup. Bulan penuh dengan ampunan bagi mereka-mereka yang bertaubat. Bulan sedekah, bulan Al Qur’an, bulan kemenangan, bulan kesabaran, bulan dikabulkannya doa dan bulan dimana Lailatul Qodar akan turun di satu malam.
Allah SWT berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)
Perintah puasa di atas sudah tentu menjadi kewajiban bagi umat muslim. Oleh karena itu di bulan Ramadhan kali ini sudah semestinya kita seluruh umat muslim, sambil menjalankan ibadah puasa, kita semua mulai menghormati perbedaan satu sama lain. Kita semua mulai membunuh ego kita, kita semua membelenggu kemunafikan kita dan kita semua saling bertaubat meminta ampunan kepada sang Khalik.
Di sadari atau tidak, wahai seluruh masyarakat Indonesia, baik yang muslim maupun non muslim, akhir-akhir ini kita menjadi manusia yang paling egois, manusia yang maunya menang sendiri, manusia yang penuh kebencian dan manusia yang selalu berada di lingkaran kemunafikan. Proses demokrasi di Indonesia yang tidak dijalani dengan sebagaimana mestinya lah yang membuat kita menjadi manusia-manusia yang jauh dari Allah SWT. Proses dukung mendukung Capres lah yang membuat kita semakin menjadi manusia-manusia yang munafik.
Wahai Bapak Prabowo-Hatta, Bapak Jokowi-JK, Para Tim Sukses, Para kaum elite politik, para pendukung fanatik dan seluruh masyarakat indonesia, kita semua termasuk manusia biasa yang tidak luput dari salah dan dosa, karena kesempurnaan hakiki hanya milik-Nya oleh karena itu sudah saatnya di bulan Ramadhan kali ini kita hentikan semua sandiwara ini, kita hentikan semua kebohongan ini, kita hentikan semua kemunafikan ini, kita hentikan semua hujat menghujat ini, kita hentikan semua fitnah memfitnah ini dan kita hentikan semua kebencian ini. Wahai kaum elite, marilah kita berdemokrasi dengan santun, marilah kita berdemokrasi dengan jujur dan marilah kita berdemokrasi dengan hati nurani, bukan dengan nafsu kuasa belaka.
Wahai Bapak Prabowo-Hatta, Bapak Jokowi-JK, Para Tim Sukses, Para kaum elite politik, para pendukung fanatik dan seluruh masyarakat indonesia, mari sejenak kita bergandengan tangan, mari sejenak kita tundukan kepala, mari sejenak kita intropeksi diri, mari sejenak kita mengevaluasi diri dan mari sejenak kita memohon diri dihadapan yang kuasa, bahwa semoga proses demokrasi kedepan dapat berjalan lancar dan tanpa gangguan apa-apa.
Di bulan Ramadhan kali ini, Wahai Bapak Prabowo-Hatta, Bapak Jokowi-JK, Para Tim Sukses, Para kaum elite politik, para pendukung fanatik dan seluruh masyarakat Indonesia, mari kita belenggu Kemunafikan “Kuasa” kita dan marilah kita saling menghormati satu sama lain demi Indonesia yang lebih baik lagi. Dan akhir kata saya pribadi memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya kepada Kompasianer disini jika ada tulisan saya yang menyinggung anda semua. Dan semoga kita semua menjadi manusia-manusia yang selalu di rahmati Allah SWT. Marhaban Ya Ramadhan. Selamat menjalan Ibadah Puasa 1435 H.
Jember, 28 Juni 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H