Lihat ke Halaman Asli

Salah Tulis, Lagi

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lanjut lagi nulis tentang salah tulis aaahhh seperti waktu itu. Kalau salah tulis atau salah ketik di computer atau laptop sih kalo saya bilang kebangetan soalnya kan tombol keyboard itu besar, kecuali yang mempunyai jari-jari ukuran XXL ya saya ndak bisa komentar lebih jauh.

Kalau salah ketik di keminterphone a.k.a smartphone yang kebanyakan sudah menggunakan keyboard qwerty sih ya bisa dibilang banyak yang melakukan *lirik mbak umi. Apalagi kalo punya keminterphone baru *lirik mbah bon, bisa dipastikan sering melakukan apa yang dinamaken typo.

Hati-hati terhadap typo ini karena hal ini bisa berakibat fatal terhadap hubungan kita dengan keluarga, teman, kolega, kerabat dan lain sebagainya. Mau tau ndak kesalahan-kesalahan fatal tersebut? Mau tau atau mau tau banget? *halah.

Sayang-sayangan

Suatu hari, mas Kas (bukan nama sebenarnya tapi lebih popular) lagi pengen romantis sama istrinya, mbak Umi (lagi-lagi bukan nama sebenarnya), dia pengen mengajak istri tercintanya itu untuk dinner diluar. Kebetulan mbak Umi sedang di rumah karena cuti jadilah mas Kas pulang ke rumah dahulu untuk menjemput sang istri berangkat dinner.

Sebelum sampe rumah, mas Kas coba kirim waslap ke mbak Umi.

Dayang, tunggu di luar ya, aku sebentar lagi sampe rumah

Mbak Umi yang lagi santai di rumah sambil ngemil kacang rebus pun dibuat kaget dan akhirnya menjawab waslap dari mas Kas tersebut.

Emang kamu sudah berubah jadi Ken Arok ya mas, kok manggil aku dayang *ikon nangis

Nah berabe kan? Makanya hati-hati soale huruf S itu lagi pedekate sama huruf D makanya deketan mulu dari dulu.

Gembira vs Sedih

Keduanya memang sohib dari dulu, yak benar dia itu adalah Mas Po alias Mbah Bon yang headquarternya ada di sekitaran Ragunan dengan Budina alias Bekaka seorang warga Negara Indonesia asli ber-etnis Tjileboet.

Sore itu mas Po lagi bersedih hati. Kucing kesayangannya yang bernama Glewor mati gara-gara makan menyan. Karena sedih hatinya dan ingin mengungkapkan rasa sedihnya dia kirim sms ke semua temannya, termasuk bekaka.

Dear Tema-teman, Glewor sudah tiada meninggalkan aku, dia overdosis karena kebanyakan makan menyan, mohon doanya ya.

Sebagai sahabat yang baik, bekaka sepersekian detik setelah menerima sms tersebut langsung membalas.

Turut bersuka cita atas meninggalnya Glewor

Mas Po langsung nangis guling-guling dan marah tiada terkira kepada sohibnya, Bekaka karena hewan kesayangannya meninggal kok malah sohibnya itu bersuka cita.

Nah kan gara-gara huruf S dan D yang masih pedekate itu bisa berabe kan? Ayo siapa yang mau menambahkan huruf lain yang bisa berakibat fatal seperti cerita diatas (padune ngono yo males nambahi maneh).

Tulisan tentang per-typo-an ini dikongkon nulis awan-awan karo Bu Kepsek @KoplakYoBand

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline