Tasawuf pada masa Nabi Muhammad Saw dan para sahabat memiliki ciri khas yang berbeda dari perkembangan tasawuf di masa-masa setelahnya. Pada masa ini, tasawuf belum menjadi sistem ajaran formal, tetapi lebih berupa praktik dan penghayatan keimanan yang mendalam terhadap Allah Swt.
Kehidupan Sederhana dan Zuhud
Nabi Muhammad Saw dan para sahabat menjalani kehidupan yang sederhana, menghindari kemewahan, dan selalu bersyukur atas apa yang mereka miliki.
Zuhud (menjauhkan diri dari dunia) adalah salah satu ciri utama kehidupan mereka. Hal ini bukan berarti meninggalkan dunia sepenuhnya, tetapi tidak menjadikan dunia sebagai tujuan utama.
Hubungan Langsung dengan Allah
Hubungan spiritual pada masa ini bersifat langsung tanpa adanya struktur tarekat atau guru khusus.
Ibadah seperti salat, zikir, doa, dan tilawah Al-Qur'an dilakukan dengan penuh penghayatan sebagai bentuk pendekatan kepada Allah.
Kesempurnaan Akhlak
Nabi Muhammad Saw adalah teladan sempurna dalam akhlak mulia. Praktik tasawuf pada masa ini banyak tercermin dalam upaya meneladani akhlak Nabi.
Para sahabat juga berusaha menjaga keikhlasan, kesabaran, kejujuran, dan rasa syukur dalam setiap aspek kehidupan.
Ihsan dalam Beribadah