Lihat ke Halaman Asli

Pajar

Mahasiswa

Menangis

Diperbarui: 26 November 2020   12:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menangis

menangislah di ujung malam
hingga bulan tenggelam
pagi cerah kan datang
menyinari bekas kegelapan
bungaku indah bermekaran

menangis lah di ujung malam
sampai semuanya tenang
aku adalah awan yang selalu menutupi mu
dari terik sang surya
dan dingin sang malam
aku akan menyelimuti mu
dalam benak dan sanu bariku
burung burung pun bernyanyi
melihat bunga tersenyum kembali

Kuat

besar pohon ku tebang
kuat akar ku tumbangkan
ku pahat sedemikian rupa
ukir ukiran sudah menjelma
kau datang berikanku cahaya
kau hadir membawa kesejukan lewat senyummu
aku ingin menyandarkan hasrat ku di hatimu
memeluk erat jiwamu
bunga
aku mencintaimu
ijinkan aku selalu bersama
untuk hidup berdua
dan memiliki sang putra
aku cinta padamu belahan jiwa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline