Lihat ke Halaman Asli

Pairunn Adi

Penyuka fiksi

Hidup dan Mati dalam Arti

Diperbarui: 17 Desember 2018   08:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com


Aku bersiasat dalam abjad
Menjejer kata kata
Per bait
Agar kau yang buta mencari tahu

Aku juga bermuslihat
Bersembunyi
Dalam apa yang kusebut sajak
Di pohonan; bunga bunga liar
Di dalam hutan kesesatan
Rumput; ilalang
Di lembah-lembah kebencian
Rembulan dan bintang
Di tepian langit yang penuh jebakkan
Kadang juga burung gagak hitam
Yang mengowak di atas penderitaan
Apakah kau yang buta mengerti rasaku?

Mungkin kau menganggap angin
Atau sekedar metafora
Sampai suatu ketika nanti
Akan datang waktu
Dan ketika itu aku telah pergi
Tapi sajak-sajakku
Akan selalu hidup dan mati dalam arti

Malang, 16 Agustus 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline